StockReview.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sedikitnya 20 perusahaan tengah antre dalam pipeline penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Rencana tersebut seolah melanjutkan tren yang terjadi di sepanjang tahun lalu, di mana industri pasar modal nasional diramaikan dengan adanya 40 perusahaan yang melaksanakan rights issue, dengan total nilai mencapai Rp96,9 triliun.
Dengan asumsi bahwa seluruh emiten yang berada dalam pipeline tersebut bakal benar-benar melaksanakan rencana rights issuenya hingga akhir tahun nanti, maka jumlah tersebut masih setara dengan 50 persen dari jumlah penerbitan pada tahun lalu.
Dari 20 perusahaan yang ada di pipeline, sebanyak delapan emiten, atau sekitar 53,33 persen merupakan emiten yang berasal dari sektor keuangan.
“Sekitar 53,33 persen dari sektor keuangan,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan.
Selain itu, perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals juga menyumbang empat perusahaan, dan menjadi kontributor kedua di bawah sektor keuangan. Sementara emiten dari sektor Non-Cyclicals yang bakal melakukan rights issue tercatat sebanyak tiga emiten.
Sebanyak dua perusahaan datang dari sektor energi. Sedangkan satu perusahaan masing-masing berasal dari sektor bahan baku, teknologi, dan transportasi-logistik. Beberapa sektor yang nihil penerbitan right issue adalahh kesehatan, industri, infrastruktur, dan properti-real estate.
Sementara, hingga Jumat (17/3/2023), sebanyak 14 perusahaan telah menerbitkan rights issue sepanjang tahun 2023. Dari keseluruhan rights issue tersebut, total dana yang dihimpung mencapai Rp13,4 triliun.