StockReview.id – The Open Network (TON) tengah merencanakan pengembangan jaringan layer-2 yang disebut TON Application Chain (TAC) melalui kemitraan dengan Polygon Labs.
Dilansir dari Cointelegraph pada Selasa (9/7/2024), TAC akan mengintegrasikan Chain Development Kit (CDK) dari Polygon dan protokol interoperabilitas AggLayer, yang memungkinkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) agar dapat beroperasi dalam ekosistem TON.
CEO TAC, Pavel Altukhov, menyatakan bahwa proyek ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan serta meningkatkan berbagai aplikasi yang tersedia bagi pengguna jaringan TON. Aplikasi tersebut mencakup Decentralized Finance (DeFi), GameFi, dan solusi identitas yang terdesentralisasi.
Selain Altukhov, pihak yang terlibat dalam pembangunan TAC juga melibatkan pendiri Curve, Michael Egerov, serta tim di balik The Open Protocol (TOP) yang menawarkan fungsionalitas wallet kripto dalam aplikasi Telegram.
Perkembangan Jaringan TON Didorong Popularitas Telegram
TON merupakan blockchain yang terintegrasi dengan aplikasi perpesanan Telegram. Jaringan tersebut telah mencatat pertumbuhan signifikan setelah integrasi terbaru stablecoin USDT ke dalam jaringannya.
Pertumbuhan ini juga didorong oleh meningkatnya kehadiran berbagai aplikasi mini di Telegram, yang telah mendorong 5,8 juta wallet on-chain aktif bulanan di platform tersebut.
Salah satu proyek GameFi yang mendorong ledakan pengguna aktif di Telegram termasuk Notcoin, yang telah mencatat 35 juta pengguna terdaftar sejak diluncurkan secara resmi pada Januari 2024.
Selain itu, game Tap-to-Earn baru seperti Hamster Kombat bahkan menjadi sorotan CEO Telegram, Pavel Durov, yang mengumumkan bahwa game ini telah menarik 200 juta pemain pada awal Juli. Angka ini meningkat dari total 150 juta pemain yang tercatat pada 14 Juni.