SinarHarapan.id – Manchester City memulai kampanye Liga Champions musim ini dengan hasil yang kurang memuaskan setelah ditahan imbang tanpa gol oleh Inter Milan di Stadion Etihad, Kamis (19/9). Laga pembuka ini menjadi ulangan final Liga Champions 2023 yang sempat dimenangkan oleh City, namun kali ini kedua tim harus berbagi poin. Meskipun City menguasai jalannya pertandingan, Inter tampil solid dengan pertahanan disiplin yang sukses menahan serangan demi serangan dari tuan rumah.

Pep Guardiola, pelatih Manchester City, dihadapkan pada tantangan besar saat Kevin De Bruyne, salah satu pemain kuncinya, harus keluar di jeda pertandingan karena cedera. Hilangnya De Bruyne sangat mempengaruhi gaya permainan The Citizens yang tampak kurang kreatif setelahnya. Sementara itu, Inter Milan yang dipimpin oleh Simone Inzaghi bermain efektif dan terorganisir dengan baik, memanfaatkan setiap celah yang diberikan City.

Meskipun tekanan dari Manchester City terus meningkat di babak kedua, Inter Milan beberapa kali mengancam melalui serangan balik. Mereka bahkan memiliki beberapa peluang emas untuk mencuri kemenangan, termasuk dari Matteo Darmian yang gagal memanfaatkan momen penting ketika memilih melakukan backheel di depan gawang daripada menendang secara langsung. Keputusan tersebut membuat Inter gagal unggul di pertandingan ini.

Erling Haaland, yang berambisi mencetak gol ke-100 untuk Manchester City, dibuat frustasi oleh pertahanan kokoh Inter Milan. Haaland yang biasanya tajam di depan gawang, kali ini tak mampu berbuat banyak menghadapi barisan belakang Inter yang disiplin. Setiap upaya penyerang asal Norwegia itu dihentikan oleh pemain-pemain bertahan Inter yang tampil sangat solid.

Masuknya Phil Foden di babak kedua untuk menggantikan Kevin De Bruyne memberikan sedikit energi baru bagi Manchester City, namun upayanya belum cukup untuk memecah kebuntuan. Salah satu peluang terbaik datang dari Foden yang berhasil melepaskan tendangan keras, namun kiper Inter Milan, Yann Sommer, dengan sigap menggagalkannya.

Inter Milan juga memiliki peluang lain yang seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya melalui Henrikh Mkhitaryan yang melepaskan tendangan keras ke arah gawang, namun bola melambung tinggi di atas mistar. Peluang-peluang ini menunjukkan bahwa Inter Milan bukan sekadar bertahan, tetapi juga mencoba mencuri gol di setiap kesempatan.

Pertandingan nyaris berubah di menit-menit akhir saat Ilkay Gundogan mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol. Sayangnya, sundulannya mengarah tepat ke kiper Inter, Sommer, yang tampil luar biasa sepanjang laga. Hasil imbang 0-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, membuat kedua tim harus puas dengan satu poin di pertandingan pembuka ini.