Finansial

Pemerintah Gelar Lelang Sukuk Negara 17 Desember 2024, Targetkan Prefunding APBN 2025

×

Pemerintah Gelar Lelang Sukuk Negara 17 Desember 2024, Targetkan Prefunding APBN 2025

Sebarkan artikel ini

Pemerintah akan lelang SBSN pada 17 Desember 2024 untuk prefunding APBN 2025, target indikatif Rp8 triliun.

Lelang Sukuk Negara

StockReview.id – Pemerintah akan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa, 17 Desember 2024.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya prefunding pembiayaan APBN 2025 dengan target indikatif mencapai Rp8 triliun.

Seri yang dilelang meliputi SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) dengan beberapa jatuh tempo.

SPNS09062025 dan SPNS01092025 akan jatuh tempo pada 2025, sementara PBS memiliki jatuh tempo hingga Desember 2049.

Tanggal setelmen dijadwalkan pada 19 Desember 2024. Lelang bersifat terbuka dengan metode multiple price untuk semua pihak.

Alokasi non-kompetitif SPNS maksimal 99%, sementara seri PBS lainnya dibatasi hingga 30% dari jumlah yang dimenangkan.

Lelang melibatkan dealer utama seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, Bank Permata, CIMB Niaga, serta PT Bahana Sekuritas.

Institusi lain seperti Bank Syariah Indonesia, Citibank, dan Deutsche Bank AG turut berpartisipasi dalam mendukung pelaksanaan lelang.

Peran Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan

Bank Indonesia bertindak sebagai Agen Lelang SBSN, mengelola proses pelelangan dengan sistem yang transparan dan dapat diakses.

Lelang ini mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.08/2020 untuk memastikan prosedur yang terstandarisasi dan terpercaya.

Investor individu dan institusi dapat mengikuti lelang melalui dealer utama yang disetujui Kementerian Keuangan.

Hal ini bertujuan membuka peluang investasi luas bagi semua pihak sekaligus mendukung pembangunan ekonomi syariah nasional.

Prefunding APBN 2025

Lelang SBSN ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN 2025 dengan tetap mematuhi prinsip syariah.

Sukuk Negara menjadi instrumen penting dalam pengelolaan pembiayaan negara, termasuk mendukung proyek strategis berbasis syariah.

Melalui langkah ini, pemerintah berharap dapat mencapai target pembiayaan APBN dengan optimal sekaligus memperkuat keuangan syariah.

Lelang yang terbuka dan transparan menjadi upaya pemerintah untuk terus menarik minat investor domestik dan internasional.