Ekonomi

Ketahanan Pangan Nasional Terancam El Nino

×

Ketahanan Pangan Nasional Terancam El Nino

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Mukhammad Faisol Amir, mengingatkan bahaya fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal, atau El Nino, yang saat ini sedang terjadi.

Menurut Faisol, gelombang El Nino yang terjadi dalam waktu tertentu bakal berpotensi menurunkan produktivitas pertanian. Bila tidak diantisipasi dengan seksama, Faisol menyebut ketahanan pangan dan kelangsungan sektor pertanian nasional ke depan bakal turut terancam.

Faisol menjelaskan, salah satu dampak perubahan yang paling nyata dan dapat dirasakan secara oleh masyarakat, terutama kalangan petani, adalah berkurangnya suplai air dan ancaman kekeringan. Padahal, sumber air yang memadai dan didukung infrastruktur yang baik sangat menentukan produksi pertanian.

“Ketersediaan air sangat penting untuk hasil pertanian dan memastikan keamanan pasokan makanan kita. Minum dan sanitasi, pertanian (perikanan, tanaman, dan peternakan), pengolahan makanan, dan penyiapan makanan semuanya bergantung pada air. karena itu air harus memiliki kualitas dan kuantitas yang cukup,” ujar Faisol, dalam keterangan resminya dikutip Senin (1/5/2023).

Menurut Faisol, beberapa hasil studi menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim pada sektor pertanian yang tidak melakukan adaptasi akan meningkatkan kebutuhan air hingga 40 persen. Selain itu, dalam beberapa dekade mendatang, kelangkaan air dapat mempengaruhi dua pertiga populasi dunia, serta memperburuk ekosistem dunia.

Konsekuensinya, akan terjadi peningkatan curah hujan di zona beriklim sedang, variabilitas distribusi curah hujan, frekuensi kejadian ekstrim dan menyebabkan suhu yang lebih tinggi. “Meskipun Indonesia memiliki potensi sumber daya air terbarukan yang luar biasa, pasokan dan permintaan air seringkali tidak seimbang,” tutur Faisol.

Faisol menjelaskan, produksi pangan dalam negeri sudah sejak lama tidak bisa mengikuti pesatnya laju permintaan, yang salah satunya disebabkan oleh pertambahan populasi. Dengan bertambahnya faktor-faktor yang mengancam daya dukung lingkungan terhadap sektor pertanian, Indonesia perlu secara proaktif mengambil pendekatan-pendekatan yang tepat sasaran dalam produksi pangan.