StockReview.id – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan menjajaki pasar gas industri di Indonesia Timur. Agenda ini dipersiapkan untuk membidik pelanggan baru, sekaligus memacu target pertumbuhan pendapatan perseroan.
Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti mengatakan perseroan bakal menggenjot inovasi dan ekspansi bisnis di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara. Bahwa target bisnis perseroan cukup realistis menyusul kebutuhan akan gas industri yang terus meningkat. Seiring adanya ASP (Air Separation Plant) baru, SBMA meyakini dapat meningkatkan produksi hingga lima kali lipat.
“Dalam jangka panjangnya, perseroan juga berupaya menjajaki pasar Indonesia Timur. Jadi ketika disebut SBMA, maka orang-orang tahu itu dari Kalimantan, peluang pendapatan bagi SBMA terbuka lebar untuk memenuhi permintaan pasar liquid yang terbuka di Petrokimia, Migas, Medis dan distributor yang diperkirakan mencapai 5 juta liter per tahun,” tandas Rini.
SBMA membukukan laba bersih senilai Rp903,75 juta di kuartal I-2023. Realisasi itu lebih rendah jika dibandingkan kuartal I tahun 2022 senilai Rp2,97 miliar. Pendapatan SBMA tumbuh sebesar 7,7% secara tahunan atau year-on-year (yoy) mencapai Rp26,5 miliar, yang dikontribusikan dari sejumlahh penjualan produk antara lain Acetylene sebanyak Rp7,98 miliar, disusul Argon Rp5,37 miliar, hingga Oxygen Rp4,82 miliar.