StockReview.id – Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) per 30 September 2023 berbalik menambang untung. Yaitu, mencatat laba Rp17,41 miliar, melesat 280 persen dari periode sama tahun lalu minus senilai Rp9,65 miliar.
Laba per saham ikut melejit ke posisi Rp3,36 dari edisi sama tahun lalu minus Rp1,84.Pendapatan usaha Rp298,54 miliar, naik tipis 8,37 persen dari edisi sama tahun lalu sebesar Rp275,47 miliar. Beban kontrak naik tipis ke Rp235,77 miliar dari posisi sama tahun lalu Rp234,44 miliar.
Laba kotor terakumulasi senilai Rp62,76 miliar, melesat 52 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp41,03 miliar. Laba proyek ventura bersama Rp2,65 miliar, susut dari Rp4,17 miliar. Laba kotor setelah proyek ventura bersama Rp65,42 miliar, naik dari Rp45,2 miliar. Biaya umum dan administrasi Rp45,1 miliar, turun dari Rp52,3 miliar.
Pajak penghasilan final Rp7,91 miliar, naik tipis dari Rp7,35 miliar. Total beban usaha Rp53,02 miliar, susut dari Rp59,66 miliar. Laba usaha Rp12,4 miliar melambung 185 persen dari tekor Rp14,45 miliar.
Total penghasilan lain-lain Rp6,11 miliar, naik tipis dari Rp5,22 miliar. Itu dari pendapatan lain-lain bersih Rp4,65 miliar turun dari Rp5,61 miliar. Bagian laba dari entitas asosiasi Rp3,9 miliar, naik dari Rp3,23 miliar.
Pendapatan management fee Rp2,63 miliar, melejit dari Rp262,79 juta. Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Rp472,4 juta susut dari Rp695,8 juta. Pemulihan cadangan piutang tak tertagih Rp350,38 juta dari Rp200 juta.
Laba sebelum pajak Rp18,51 miliar, melambung dari episode sama tahun lalu minus Rp9,23 miliar. Jumlah ekuitas Rp625,28 miliar, naik dari akhir tahun lalu Rp615,35 miliar. Total liabilitas Rp338,11 miliar, membengkak dari posisi akhir tahun sebelumnya Rp300,41 miliar. Jumlah aset Rp963,39 miliar, melesat dari edisi akhir tahun lalu Rp915,76 miliar. (***)