StockReview.id – PT Asuransi Central Asia (ACA) mencatatkan perbaikan kinerja klaim sepanjang Januari hingga Juli 2025. Berdasarkan laporan perusahaan, pendapatan premi bruto mencapai Rp2,66 triliun dengan klaim bruto sebesar Rp1,16 triliun. Dengan pencapaian tersebut, ACA berhasil menurunkan rasio klaim menjadi 43,68%.
Kepala Divisi Corporate Communication ACA, Ody Mahendra Rajasa, menyebut perbaikan ini menunjukkan kinerja yang lebih sehat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Juli 2024, pendapatan premi bruto ACA tercatat Rp2,08 triliun dengan klaim bruto Rp988,99 miliar atau setara rasio klaim 47,59%. Artinya, terjadi penurunan atau perbaikan rasio klaim sebesar 3,91%.
Menurut Ody, perbaikan ini didukung oleh pertumbuhan premi yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan klaim secara tahunan, serta strategi perusahaan yang konsisten dalam seleksi risiko, pengaturan reasuransi, dan pengendalian biaya klaim. Disiplin underwriting yang dijalankan ACA juga turut menopang keberhasilan menjaga kinerja klaim tetap terkendali.
ACA menargetkan rasio klaim dapat dipertahankan pada kisaran 40% hingga akhir 2025. Proyeksi tersebut bisa tercapai apabila pendapatan premi tahun ini mencapai Rp5,8 triliun hingga Rp6,1 triliun dengan rasio klaim bruto diperkirakan berada di level Rp2,53 triliun hingga Rp2,66 triliun.
Selain itu, ACA juga menerapkan berbagai langkah untuk menekan rasio klaim, mulai dari seleksi risiko berbasis data, optimalisasi reasuransi, edukasi nasabah terkait mitigasi risiko, hingga memperkuat sistem anti-fraud. Perusahaan juga melakukan rebalancing antarlini bisnis untuk menjaga portofolio tetap sehat.
“Semua upaya ini ditopang oleh ketahanan finansial ACA yang solid, sehingga kami optimistis dapat menjaga stabilitas rasio klaim hingga akhir tahun,” ungkap Ody.
