Market

Akibat Mata Uang Asing Anjlok, Laba BNII Ikutan Melorot 11,7 Persen

×

Akibat Mata Uang Asing Anjlok, Laba BNII Ikutan Melorot 11,7 Persen

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi Maybank Indonesia.

StockReview.id – PT Bank Maybank Indonesia Tbk (IDX: BNII) melaporkan raihan laba bersih sebesar Rp1,471 triliun pada tahun 2022. Namun, besaran laba ini turun 11,7 persen dibanding tahun 2021 sebesar Rp1,666 triliun.

Laba per saham dasar turun ke level Rp19,3 per lembar, sedangkan di akhir  tahun 2021 berada di level Rp21,86. Laporan ini bisa ditemukan pada laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten bank itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (18/2/2023).

Pendapatan bunga dan syariah bersih tumbuh 1,2 persen menjadi Rp7,208 triliun. Beban operasional lainnya membengkak 5,2 persen menjadi Rp5,152 triliun. Hal ini karena keuntungan transaksi mata uang asing amblas 61 persen sisa Rp78,442 miliar.

Keuntungan penjualan efek yang diperdagangkan anjlok 66,2 persen yang tersisa Rp55,439 miliar. Akibatnya, laba sebelum beban pajak melorot 7,3 persen menjadi Rp2,04 triliun.

Sementara itu, kredit yang diberikan tumbuh 6,7 persen menjadi Rp96,702 triliun. Tapi piutang pembiayaan konsumen menyusut 0,9 persen menjadi Rp7,753 triliun.

Pada sisi lain, simpanan nasabah berkurang 7,8 persen menjadi Rp105,7 triliun. Aset terpapas 4,7 persen menjadi Rp160,81 triliun.