StockReview.id – AKR Corporindo (AKRA) sepanjang 2023 mencatat laba bersih Rp2,78 triliun. Melejit 15 persen dari episode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp2,40 triliun. Dengan hasil itu, laba per saham dasar naik ke posisi Rp140,87 dari edisi sama tahun sebelumnya Rp121,77.
Menariknya, total pendapatan terkumpul Rp42,08 triliun, susut 11 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp47,53 triliun. Itu dari pendapatan kontrak dengan pelanggan Rp41,81 triliun, terkoreksi 11 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp47,26 triliun. Pendapatan sewa Rp269,52 miliar, turun tipis dari Rp270,56 miliar.
Beban pokok penjualan pendapatan Rp37,61 triliun, mengalami pemangkasan dari tahun sebelumnya Rp43,28 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp4,47 triliun, melesat 5 persen dari Rp4,25 triliun. Beban umum dan administrasi Rp877,79 miliar, susut dari Rp975,27 miliar. Beban penjualan Rp97,07 miliar, turun dari Rp153,81 miliar.
Laba atas penjualan aset tetap Rp14,65 miliar, melejit dari Rp7,05 miliar. Laba selisih kurs Rp6,24 miliar, meroket dari tekor Rp45,97 miliar. Pendapatan usaha lainnya Rp48,96 miliar, surplus dari Rp19,58 miliar. Beban usaha lainnya Rp7,92 miliar, susut dari Rp17,20 miliar. Laba usaha Rp3,56 triliun, naik dari Rp3,08 triliun.
Penghasilan keuangan Rp196,56 miliar, melonjak 300 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp49,07 miliar. Pajak final terkait penghasilan keuangan Rp35,67 miliar, bengkak dari Rp9,35 miliar. Beban keuangan Rp68,48 miliar, bengkak dari Rp57,21 miliar. Bagian atas laba entitas asosiasi Rp34,53 miliar, melesat dari Rp16,63 miliar.
Laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan Rp3,68 triliun, menanjak dari periode sama tahun sebelumnya Rp3,08 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan Rp3,66 triliun, surplus dari posisi sama akhir 2022 senilai Rp3,02 triliun. Pajak penghasilan Rp589,18 miliar, bengkak dari Rp544,75 miliar. Laba bersih tahun berjalan Rp3,07 triliun, meroket dari Rp2,47 triliun.
Total ekuitas terakumulasi sebesar Rp14,04 triliun, mendaki dari episode sama akhir tahun sebelumnya Rp13,15 triliun. Total liabilitas Rp16,21 triliun, bengkak dari periode sama akhir 2022 sebesar Rp14,03 triliun. Jumlah aset tercatat Rp30,25 triliun, menanjak dari akhir tahun sebelumnya sebesar Rp27,18 triliun.