StockReview.id – PT Amman Mineral Indonesia Tbk (AMMN) mengumumkan revisi panduan kinerja untuk tahun 2024 seiring perubahan rencana strategis. Produksi konsentrat diproyeksikan mencapai 715 ribu metrik ton kering, turun dari target awal 833 ribu metrik ton.
Selain itu, AMMN juga memangkas proyeksi produksi tembaga dan emas untuk tahun depan. Produksi tembaga direvisi dari 456 juta pon menjadi 374 juta pon, sedangkan produksi emas turun dari 1 juta ons menjadi 751 ribu ons.
Direktur Utama AMMN, Alexander Ramlie, menyebut revisi target dilakukan untuk menyesuaikan rencana tambang. Faktor lain mencakup transisi dari Fase 7 ke Fase 8 dan ekspansi pabrik konsentrator.
AMMN juga mempertimbangkan kondisi geologi dan efisiensi operasional dalam menentukan panduan produksi terbaru. Komitmen terhadap keselamatan kerja menjadi prioritas utama selama proses ini.
Perseroan berencana menyisihkan persediaan konsentrat hingga 200 ribu metrik ton kering pada akhir 2024. Penjualan akan dilakukan setelah produksi smelter dimulai, sebagai bagian dari strategi ramp-up.
Alexander Ramlie menegaskan bahwa transformasi menjadi produsen tembaga terintegrasi penuh adalah langkah penting bagi keberlanjutan bisnis AMMN. Semua proyek utama diprioritaskan untuk memastikan kinerja optimal.
Pada sembilan bulan pertama 2024, AMMN mencatat rekor produksi konsentrat melalui anak usaha, PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Produksi konsentrat tumbuh 85 persen menjadi 637.106 metrik ton kering.
Penjualan konsentrat mencapai 537.823 metrik ton kering selama periode tersebut. Produksi tembaga juga naik 68 persen menjadi 335 juta pon dengan penjualan sebesar 272 juta pon.
Sementara itu, produksi emas AMMN mencapai 707.930 ons, tumbuh signifikan sebesar 173 persen dengan penjualan mencapai 573.065 ons.
Panduan kinerja untuk 2025 juga lebih rendah dibandingkan 2024. AMMN memproyeksikan produksi konsentrat 430 ribu metrik ton kering. Produksi tembaga ditargetkan 228 juta pon, dan emas hanya 90 ribu ons.
Dengan berbagai revisi ini, AMMN optimistis membangun landasan kokoh untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Fokus pada efisiensi dan keberlanjutan menjadi kunci menghadapi tantangan masa