StockReview.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan kredit mikro bisa tumbuh dua digit di 2023.
Pertama, program revitalisasi dan menyebarkan mantri (pemasar mikro BRI) di wilayah spesifik sehingga engagement dengan masyarakat semakin kuat sehingga dapat mengenali lebih dalam calon nasabah nya sehingga bisa mengetahui profil risiko dari masyarakat atau calon nasabah.
“BRI percaya, masyarakat di level grassroot aktivitas ekonominya akan meningkat kalau terintegrasikan dan diberdayakan sehingga memberikan benefit terhadap segmen diatasnya,” tutur Supari dalam keterangan resmi dikutip Senin (27/2/2023).
BRI terus melakukan enhancement business process di BRISPOT sehingga Mantri mampu memantau secara harian kualitas nasabah kelolaannya. Berkat keberadaan BRISPOT, BRI mampu mencairkan KUR sebesar Rp1 triliun per harinya.
BRI juga telah mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit mikro sebesar 13,92% YoY menjadi Rp551,26 triliun di penghujung 2022. Ini ditopang oleh kehadiran ekosistem ultra mikro sehingga komposisi kredit mikro BRI mencapai 48% dari keseluruhan kredit BRI.
Kontribusi itu meningkat dari hanya 40% di 2021. Saat ini, terdapat 35,3 juta debitur ultra mikro dengan rincian 14,4 juta merupakan debitur BRI, 14 juta debitur PNM dan 7 juta debitur Pegadaian.
Saat ini tercatat lebih dari 144 juta rekening simpanan dengan kategori ultra mikro. Supari mengungkapkan salah satu pendorong utama kinerja bisnis mikro BRI yakni dengan keberadaan integrasi ekosistem ultra mikro yang kini menjadi sumber pertumbuhan baru BRI.
“Berikutnya adalah strategi inisiatif terkait dengan post integration pasca pembentukan ekosistem Ultra Mikro kita sudah siapkan dengan tujuh inisiatif utamanya, framework pemberdayaan dalam rangka mendalamkan inklusi keuangan, literasi kita juga sudah punya,” paparnya,
BRI juga meningkatkan kapasitas IT dan riset dan data analytic yang capable. Selain itu, dengan adanya BRI memiliki BRIKodes, ia yakin target holding ultra mikro yang diberikan oleh pemegang saham dapat dicapai.
Penyaluran kredit perbankan ke usaha mikro mencapai Rp 521,3 triliun per Januari 2023. Nilai itu mengalami kenaikan 36,8% year on year (YoY) dari Januari 2022 sebesar Rp 374,6 triliun. Kkontribusi kredit mikro terhadap total kredit UKM mencapai 41,7%, sedangkan usaha kecil hanya 35,1% dan menengah sebesar 23,2% di bulan pertama 2023. Adapun kredit UKM pada Januari 2023 tercatat sebesar Rp 1.246,5 triliun. Nilai itu tumbuh 9,3% yoy dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 1.140,6 triliun.