StockReview.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sedang mempersiapkan langkah strategis untuk mendukung spin off Unit Usaha Syariah (UUS).
Corporate Secretary Division Head BBTN, Ramon Armando, menyampaikan bahwa proses due diligence terhadap bank kecil calon akuisisi kini memasuki tahap finalisasi penting.
Langkah ini diambil sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 12 Tahun 2023, yang mengharuskan spin off UUS setelah aset mencapai Rp50 triliun.
Ramon menegaskan, “Kami memilih langkah paling efisien dalam persiapan spin off UUS, termasuk negosiasi dan penyusunan CSPA.”
Meski akuisisi berlangsung, UUS BBTN tetap beroperasi normal tanpa ada perubahan struktural signifikan hingga proses ini selesai.
BBTN juga sedang mempersiapkan dokumen pendukung untuk mendapatkan persetujuan regulator serta pemegang saham sesuai prosedur.
Proses ini diharapkan rampung dalam 12 bulan, dengan pengembangan UUS terus berjalan sesuai rencana bisnis perusahaan yang ada.
Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menyatakan, rencana ini masih dievaluasi internal dan belum diajukan formal ke OJK.
OJK mendukung langkah konsolidasi perbankan syariah demi meningkatkan daya saing serta kontribusi ekonomi nasional yang lebih besar.
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu menyebut akuisisi ini direncanakan selesai pada Januari 2025 sesuai dengan ketentuan pasar modal.
Sementara itu, rumor beredar bahwa PT Bank Victoria Syariah (BVS) menjadi target akuisisi BTN, meskipun belum ada pengumuman resmi.
Direktur Utama BVS Dery Januar mengonfirmasi adanya due diligence, tetapi kesepakatan harga dengan BTN masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut.