Market

Belasan Proyek Investasi Senilai Rp 10 T di Kalimantan Utara

×

Belasan Proyek Investasi Senilai Rp 10 T di Kalimantan Utara

Sebarkan artikel ini
Kaltara Investment Forum 2023 diselenggarakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara bekerjasama dengan KPw Bank Indonesia Kaltara. (Foto: DPMPTSP Kaltara)

StockReview.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menawarkan beragam proyek investasi senilai Rp10 triliun dalam Kaltara Investment Forum (KIF) 2023 di Lapangan Udara Anang Busra, Sabtu (19/8).

Ajang untuk mendorong investasi di Provinsi Kalimantan Utara tersebut diselenggarakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara bekerjasama dengan KPw BI Kaltara.

KIF 2023 mempromosikan beragam peluang investasi yang telah disusun dalam dokumen investment project ready to offer (IPRO).

Kepala DPMPTSP Kaltara, Ferry Ferdinand B. mengungkapkan saat ini telah tersedia data dan dokumen investasi yang siap ditawarkan kepada para calon investor potensial. Sedikitnya 17 dokumen IPRO siap disampaikan kepada investor dengan nilai investasi lebih dari Rp 10 triliun.

“IPRO yang ada meliputi berbagai sektor yakni infrastruktur, pertanian (ketahanan pangan), industri hilirisasi, pariwisata, energi dan kawasan industri hijau” ungkap Ferry Ferdinand.

Berbagai peluang investasi di Kalimantan Utara, kawasan strategis yang berdekatan dengan Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA). (Foto: DPMPTSP Kaltara)

Kaltara merupakan provinsi yang sangat strategis di wilayah timur ASEAN  atau Indo Pasifik. Berbatasan langsung dengan Malaysia, Filipina dan Brunei Darussalam yang tergabung dalam Forum BIMP-EAGA (Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area) yang bertujuan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur ASEAN.

Kaltara juga berada di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang langsung berhadapan dengan Samudra Pasifik. “Ini tentu sangat menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi Kaltara. Bedasarkan proyeksi, penerimaan Negara dan Daerah dari ALKI II berpotensi mencapai USD 1,5 juta per harinya,” kata Ferdinand.

DPMPTSP terus melakukan terobosan untuk mencapai peningkatan ekonomi Kaltara melalui peningkatan realisasi investasi sesuai target yang telah ditentukan, baik oleh Pemda maupun Pusat melalui BKPM RI.

Jika dilihat tren realisasi terus meningkat sejak 2020 lalu, dimana realisasi pada 2020 mencapai Rp 3,2 T, 2021 realisasi 5,7 T, 2022 realisasi mencapai 13,7 T dan semester I 2023 sudah mencapai 9,4 T, ujarnya.

Investasi merupakan salah satu mesin pertumbuhan ekonomi yang harus menjadi perioritas pemerintah dan pemerintah daerah. Karena itu harus terus didukung dengan kebijakan yang pro investasi melalui peraturan daerah dan peraturan gubernur agar ada kepastian hukum sesuai yang di inginkan para investor.

Pada kegiatan KIF ini juga, dilaksanakan kegiatan MoU Signing antara investor dengan vendor lokal yang ada di Kaltara.

“Ini sebagai wujud komitmen kita untuk mendorong pola kemitraan antara usaha besar dengan UMKM yang ada di daerah sesuai Peraturan Menteri Investasi atau Perka BKPM RI no 1 Tahun 2022,” tegas Ferdinand.

Pada KIF 2023, DPMPTSP Kaltara juga memberikan kesempatan kepada para kepala DPMPTSP kab/kota dan Asosiasi Pengusaha se Kaltara untuk memaparkan IPRO nya masing-masing dan setelah itu ada sesi One on One Meeting dengan calon investor.

“Kami sangat optimis kegiatan KIF 2023 akan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi Kaltara kedepan, khususnya dalam mencapai target realisasi investasi,” pungkas Ferdinand. (***)