StockReview.id – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) menargetkan pertumbuhan kredit tumbuh 9 persen hingga 11 persen di 2023.
Perseroan mencatat telah menyalurkan kredit hingga akhir Desember 2022 mencapai Rp146 triliun atau naik 8 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Kami menargetkan berdasarkan hasil Desember 2022, kami menargetkan pertumbuhan kredit kami tumbuh di kisaran 9 persen-11 persen. Kami berharap bahwa permintaan kredit untuk tahun ini masih cukup deras,” ujar Henoch dalam Konferensi Pers Kinerja Bank BTPN periode 2022, Selasa (28/2/2023).
Direktur Utama BTPN Henoch Munandar mengatakan, dengan pertumbuhan kredit tersebut dirinya berharap bahwa permintaan kredit untuk tahun ini masih cukup deras.
Menurut Henoch, segmen apa yang menjadi penopang, jika melihat struktur portfolio BTPN, tentunya saat ini masih dominasi segmen korporasi.
“Tetapi tahun ini kami mencanangkan pertumbuhan di semua sektor, tidak hanya korporasi, termasuk SME, makro juga digital loan seperti produk pak Irwan ya (Jenius), Perseroan juga tetap berusaha mempertahankan posisi pangsa pasar BTPN di pasar pensiun yang menjadi asal mula bank yang sudah menginjak 65 tahun ini.” ungkap Henoch.
Henoch menegaskan, kami sangat berharap bahwa bauran dari kebijakan pemerintah maupun Bank Indonesia bisa terus mengakselerasi pertumbuhan perekonomian nasional di tahun ini, sehingga permintaan kredit dari segala segmen yang ada di masyarakat bisa terus positif.
Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross non-performing loan (NPL) yang berada di level 1,43 persen akhir 2022, turun dibandingkan dengan 1,58 persen pada periode yang sama tahun lalu dan lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan yang tercatat sebesar 2,44 persen pada akhir Desember 2022.
“pertumbuhan bank kami tetap dalam prinsip kehati-hatian, sehingga kami akan terus menjaga kualitas kredit yang direalisasikan dari NPL yang kita targetkan masih di bawah 1,5 persen,” kata Henoch.