StockReview.id – PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp4,15 triliun dan laba sebesar Rp462,28 miliar atau melebihi target sebesar 7,51% dan 17,76% selama 2022

BUKK juga membukukan jumlah asset sebesar Rp 6,26 Triliun, meningkat 19,76% dari tahun 2021. Mengutip siaran pers perseroan Jumat (19/5/2023).

“Kenaikan tersebut dipengaruhi adanya pos asset keuangan dari kontrak konsesi sebesar Rp618,79 Miliar dan kenaikan pos investasi pada perusahaan asosiasi sebesar 20,45% dibanding tahun 2021,” tulisnya.

BUKK juga telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPST dan RUPSLB dihadiri oleh pemegang saham BUKK dan memenuhi kuorum sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Pemegang Saham BUKK menyetujui seluruh agenda dalam RUPST dan RUPSLB yang diselenggarakan oleh Perseroan.

Di 2022, Perseroan terlibat dalam pengerjaan beberapa proyek strategis melalui lini bisnis Perseroan, yaitu di antaranya proyek transmisi tenaga listrik, boarding bridge dan proyek infratruktur jalan dan jembatan. Perseroan melalui anak usahanya yaitu PT Baja Titian Utama yang ditunjuk sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) KPBU, sedang melaksanakan kegiatan konstruksi untuk proyek KPBU Penggantian dan/atau Duplikasi Jembatan Callender Hamilton (CH) di 37 lokasi di Pulau Jawa.

“Sejalan dengan upaya Perseroan untuk selalu berinovasi dan mengembangkan potensi bisnis yang ada, Perseroan telah menjajaki potensi potensi bisnis melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” tulisnya.

37 lokasi Jembatan CH yang sedang dikerjakan oleh Perseroan ini tersebar di wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Proyek KPBU ini memiliki jangka waktu 12 tahun yang terdiri dari dua tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan.

Konstruksi atas 37 lokasi Jembatan tersebut ditargetkan akan selesai pada tahun 2023 sesuai dengan ketentuan Perjanjian KPBU. Perseroan juga terus mencari peluang pasar untuk mengembangkan bisnis di luar negeri. Salah satunya adalah Perseroan mencoba menjajaki kemungkinan kerja sama dengan negara di Eropa dan Timur Tengah untuk potensi pengembangan unit bisnis oil and gas equipment.