StockReview.id – PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) optimistis dapat meningkatkan pendapatan pada 2025 dengan menargetkan omzet hingga Rp 200 miliar. Target ini setara dengan pertumbuhan sekitar 14,71% dibandingkan capaian tahun lalu sebesar Rp 174,34 miliar. Strategi utama perseroan adalah memacu penjualan bahan kimia di sektor energi dan pertanian (agro), yang dinilai memiliki prospek cerah di tengah tekanan industri tekstil.
Direktur CHEM, Wenty Akbar Rasjid, mengungkapkan bahwa realisasi pendapatan semester I-2025 masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai target. Dalam enam bulan pertama tahun ini, CHEM membukukan penjualan Rp 106,97 miliar, tumbuh 13,48% secara tahunan (yoy) dibandingkan Rp 94,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, beban pokok penjualan naik signifikan 27,33% menjadi Rp 87,38 miliar, sehingga laba bruto terpangkas 23,59% menjadi Rp 19,59 miliar.
Kenaikan biaya ini juga berdampak pada laba neto yang turun tajam 69,80% menjadi Rp 2,05 miliar dari Rp 6,79 miliar di semester I-2024. Meski demikian, Wenty menegaskan bahwa peluang di sektor energi dan agro cukup menjanjikan. Saat ini, kontribusi pendapatan CHEM berasal dari sektor tekstil sebesar 45%, energi 53%, dan agro 2%.
Tekanan pada industri tekstil yang menurunkan omzet sekitar 20% mendorong perusahaan untuk memperkuat penetrasi di sektor lain. Permintaan bahan kimia di sektor energi meningkat seiring upaya pemerintah dan pelaku industri memacu lifting minyak, sementara sektor agro terdorong oleh program pemerintah menuju swasembada pangan.
Hingga akhir tahun, CHEM akan fokus pada pasar dalam negeri dengan menggarap peluang di sektor energi dan agro. Wenty menambahkan, prospek kedua sektor ini masih cerah, namun perusahaan perlu meningkatkan inovasi dan bersaing dengan produk berteknologi tinggi untuk mempertahankan keunggulan.