StockReview.id – Mantan Presiden Donald Trump, yang kini mencalonkan diri kembali sebagai presiden, telah memilih Senator Ohio J.D. Vance sebagai pasangannya pada pemilihan presiden AS 2024.

J.D. Vance adalah penulis buku dan pemodal yang beralih profesi menjadi politisi. Vance dikenal sebagai pendukung aset kripto dan diketahui memiliki Bitcoin senilai US$100 ribu hingga US$250 ribu di Coinbase.

Menurut inisiatif Stand With Crypto Coinbase, Vance dinilai sebagai pendukung “kuat” karena postingan media sosialnya yang positif dan catatan suaranya mengenai undang-undang pro-kripto.

Salah satu contoh penting adalah keputusannya untuk membatalkan peraturan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang mengharuskan bank melaporkan kripto sebagai kewajiban di neraca mereka, sebuah langkah yang kemudian diveto oleh Presiden Joe Biden.

Pada 2023, Vance memperkenalkan undang-undang yang bertujuan melindungi perusahaan kripto, bersama dengan produsen senjata dan perusahaan minyak, dari peraturan federal yang ketat. Undang-undang ini bukan tentang mempromosikan nilai intrinsik kripto, melainkan lebih banyak tentang melawan apa yang dia gambarkan sebagai “inisiatif yang dibangunkan” oleh regulator federal.

Pada akhir Juni 2024, ia mulai mengedarkan rancangan undang-undang yang bertujuan merombak peraturan kripto federal agar lebih ramah industri. Langkah ini dilakukan ketika pembelaan terhadap aset kripto telah menjadi pokok pembicaraan Partai Republik yang lebih menonjol.

Upaya legislatif Vance mengikuti landasan signifikan yang diletakkan oleh senator lain seperti Cynthia Lummis (R-WY) dan Kirsten Gillibrand (D-NY), yang telah mengerjakan kerangka peraturan kripto yang komprehensif selama bertahun-tahun.

Kripto Makin Penting di Pemilu AS

Pemilihan Vance oleh Trump menyoroti semakin pentingnya kripto dalam politik Amerika. Kedua kandidat dari Partai Republik ini telah merangkul industri kripto, berpotensi menarik demografi pemilih baru yang berinvestasi di masa depan mata uang digital.

Sementara itu, Presiden Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, juga telah menunjukkan keterbukaan untuk mengintegrasikan kripto ke dalam kampanyenya. Pada 10 Juli, seorang penasihat senior Biden berpartisipasi dalam pertemuan meja bundar dengan para pendukung industri kripto, menandakan kesediaan untuk menerima kontribusi kripto.