StockReview.id – PT Hartadinata Abadi Tbk akan melakukan ekspansi gerai tahun ini. Hingga tutup tahun ini, emiten emas berkode saham HRTA tersebut merencanakan penambahan gerai dari semula 78 gerai per akhir 2022 lalu menjadi 100 gerai.

Director of Investor Relations HRTA, Thendra Crisnanda mengatakan, dana penambahan gerai anyar bakal menggunakan sebagian anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan. Catatan saja, HRTA menganggarkan capex Rp 50 miliar dari kas internal untuk sejumlah keperluan tahun ini.

“Dana capex tersebut akan digunakan sebagai modal untuk pembelian tambahan mesin untuk lini usaha pemurnian emas, ekspansi jaringan toko, serta pengembangan kantor pusat Hartadinata,” tutur Thendra.

Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, HRTA memang masih memiliki dana internal yang cukup untuk membiayai kegiatan belanja modal di tahun 2023 per 30 September 2022 lalu.

Laporan keuangan interim tersebut menunjukkan, Kas dan Setara Kas Akhir Periode HRTA berjumlah Rp 134,11 miliar per 30 September 2022 lalu. Jumlah tersebut naik 114% dibanding posisi Kas dan Setara Kas Awal Periode HRTA (tahun buku 2022) yang berjumlah Rp 62,47 miliar.

Kenaikan kas dan setara kas tersebut didapat seturut pertumbuhan kinerja. Asal tahu, penjualan neto HRTA tumbuh 30,67% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula Rp 3,90 triliun di Januari-September 2021 menjadi Rp 5,10 triliun di Januari-September 2022.

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih HRTA naik 35,00% YoY dari semula Rp 152,79 miliar di Januari-September 2021 menjadi Rp 206,27 miliar pada Januari-September 2022.

Menurut Thendra, HRTA optimistis bahwa bisnis emas batangan memiliki prospek yang baik di tahun 2023. Itulah sebabnya, HRTA mantap mengejar kenaikan topline dengan target penjualan Rp 9,5 triliun – Rp 10 triliun di sepanjang 2023.