StockReview.id – Indonesia Financial Group (IFG) melalui lembaga risetnya, IFG Progress, menginisiasi program Campus Visit IFG Progress guna meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda. Program ini bertujuan untuk memperluas pemahaman mahasiswa terkait instrumen keuangan non-bank serta meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola keuangan secara bijak.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menekankan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa agar dapat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan dalam mengelola keuangan di era digital. “Di tengah maraknya instrumen keuangan digital, generasi muda perlu memahami serta memiliki keterampilan dalam mengelola keuangan dan risikonya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat literasi keuangan kelompok usia 18-25 tahun di Indonesia sebesar 70,19%. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan kelompok usia 26-35 tahun yang mencapai 74,82%, serta kelompok usia 36-50 tahun sebesar 71,72%.
Kontribusi IFG dalam Meningkatkan Literasi Keuangan
Sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung program literasi keuangan nasional yang digagas OJK dan Kementerian BUMN, IFG Progress aktif menggelar Campus Visit di berbagai universitas di Indonesia. Senior Research Associate IFG Progress, Ibrahim Kholilul Rohman, mengungkapkan bahwa sejak awal program ini berjalan, sudah ada 13 kampus yang dikunjungi, menjangkau wilayah dari Sumatera Utara hingga Papua, termasuk Manado. Program ini telah memberikan edukasi kepada lebih dari 1.500 mahasiswa.
“Respon dari kampus sangat positif, dan kami berharap program ini dapat terus berlanjut. Literasi keuangan menjadi topik menarik, terutama dalam aspek asuransi,” jelas Ibrahim.
Hasil survei yang dilakukan IFG Progress terhadap mahasiswa menunjukkan bahwa Gen Z memiliki persepsi positif terhadap industri asuransi karena dinilai mampu memberikan perlindungan sesuai kebutuhan. Namun, Ibrahim menekankan bahwa pemahaman mahasiswa terkait asuransi masih tergolong low to moderate, sehingga perlu edukasi yang lebih mendalam dan berkelanjutan.
IFG Progress juga telah melakukan riset bertajuk IFG Progress Insurance Literacy Survey selama 2022-2023 dengan melibatkan 1.263 responden mahasiswa dari sembilan universitas di Indonesia. Dari survei ini ditemukan bahwa mayoritas mahasiswa lebih memahami produk keuangan konvensional seperti tabungan dan emas dibandingkan dengan produk asuransi.
Dari segi kepemilikan, sebagian besar mahasiswa memiliki tabungan, emas, dan saham, sementara kesadaran terhadap produk asuransi masih tergolong rendah. Hanya 33% responden yang mengetahui produk asuransi dan 8% yang telah memilikinya.
Temuan ini menunjukkan bahwa industri asuransi masih memiliki potensi besar untuk meningkatkan inklusi dan memperluas penetrasi di kalangan mahasiswa. Dengan edukasi yang berkelanjutan, diharapkan literasi keuangan di Indonesia semakin meningkat dan generasi muda semakin siap dalam menghadapi berbagai tantangan keuangan di masa depan. memperluas inklusi keuangan.
,