StockReview.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 21 Januari 2025, menguji level resisten 7.197, setelah berhasil rebound kemarin. Pergerakan indeks hari ini berada dalam rentang 7.077 hingga 7.197, dengan peluang melanjutkan penguatan menuju resisten berikutnya di level 7.267, menurut riset yang dikeluarkan oleh BRI Danareksa Sekuritas.
Meski demikian, BRI Danareksa Sekuritas memperingatkan pemodal untuk tetap waspada terhadap potensi penurunan, terutama jika IHSG jatuh di bawah support 6.956. Tren indeks saat ini masih menunjukkan pola bearish dengan penguatan yang masih bersifat sementara.
Pengaruh Pelantikan Trump dan Kondisi Pasar Global
Pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru. Meskipun pelantikan tersebut terjadi semalam, dampaknya mulai terasa di pasar Eropa yang merespons positif, meskipun bursa saham Wall Street libur dalam rangka perayaan Martin Luther King Jr. Day.
Di tengah pola pergerakan IHSG, BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham-saham seperti PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dengan target harga Rp 1.260-1.375 dan PT Panin Financial Tbk (PNLF) dengan target harga Rp 484-520. Sebaliknya, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) diberikan rekomendasi jual.
Pada penutupan kemarin, IHSG tercatat menguat sebesar 16,08 poin (0,22%) menjadi 7.170,74, meskipun investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 317,01 miliar. Meskipun demikian, saham-saham bank justru diborong asing, dengan transaksi terbesar dilakukan pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 356,40 miliar, diikuti oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 39,02 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 32,54 miliar.
Sektor-Sektor yang Menguat dan Melemah
Penguatan IHSG mendorong sektor-sektor saham tertentu mengalami kenaikan, antara lain sektor material dasar (1,18%), sektor teknologi (1,20%), sektor energi (0,91%), sektor keuangan (0,69%), sektor konsumen primer (0,67%), dan sektor transportasi (0,65%). Sebaliknya, sektor industri (-0,74%), sektor konsumen non-primer (-0,88%), dan sektor kesehatan (-0,43%) mencatatkan penurunan.
Sejumlah saham mencatatkan penguatan signifikan, bahkan mencapai Auto Reject Atas (ARA), antara lain PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO) yang naik 34,21% menjadi Rp 153, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) yang naik 34,48% menjadi Rp 234, dan PT Remala Abadi Tbk (DATA) yang naik 25% menjadi Rp 1.2
Dengan kondisi pasar yang fluktuatif dan pengaruh dari pelantikan Trump, investor disarankan untuk terus memantau pergerakan IHSG dan memperhatikan level support serta resisten yang ada. Meskipun ada peluang kenaikan, potensi penurunan juga harus diwaspadai, mengingat tren bearish yang masih membayangi pasar.