Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Vale Indonesia (INCO) telah mencapai produksi 51.644 ton nikel dalam matte sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Angka tersebut setara dengan 73,78% dari target setahun penuh pada tahun ini di kisaran 70.000 ton nikel dalam matte.

Pada kuartal ketiga 2023 saja, INCO memproduksi 17.953 ton nikel dalam matte. Angka ini naik 2,5% dari produksi kuartal ketiga 2022 yang sebesar 17.513 ton nikel matte.

Dengan catatan tersebut, INCO optimistis bisa mencapai target produksi. Realisasi produksi nikel INCO hingga September 2023 naik 17,6% dari produksi di periode yang sama tahun lalu yang hanya 43.907 ton nikel dalam matte.

Realisasi ini juga naik 6% dari produksi di kuartal kedua 2023 yang sebesar 16.922 ton nikel dalam matte.Hasil positif ini sejalan dengan strategi pemeliharaan yang telah diterapkan sebelumnya.

Peningkatan ini tidak lepas dari keberhasilan kembalinya kinerja tungku atau furnace 4 secara optimal setelah menjalani pembangunan kembali alias rebuilding tahun lalu. “Selain itu ada faktor stabilitas operasi, produktivitas alat, dan kualitas bijih juga mendukung (produksi),” terang Bernardus Irmanto.

Selain mengontrol penggunaan batubara dan minyak, INCO juga memiliki beberapa inisiatif seperti mengurangi intensitas energi per ton nikel, serta mengoptimalkan proporsi penggunaan batubara dengan nilai kalori rendah dengan batubara kalori tinggi dalam proses produksi.

Irmanto menyebut INCO masih menghitung estimasi proyeksi produksi untuk tahun 2024. “Untuk proyeksi belum bisa disampaikan, masih dalam proses budgeting,” ujar dia, (***)