StockReview.id – Cara kita berinteraksi di media sosial atau ruang digital adalah cerminan diri di kehidupan nyata. Maka dari itu, penting untuk menjaga etika dan budaya bermedia sosial.

Dalam webinar bertajuk ‘Etika dalam Berteknologi Mempengaruhi Impresi pada Kehidupan Sosial Manusia’ di Pontianak, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila Diana Anggraeni, menjelaskan impresi pertama adalah persepsi awal yang melibatkan evaluasi positif atau negatif, terhadap karakteristik fisik dan psikologi seseorang yang pada akhirnya akan membentuk sebuah kesan.

“Kesan yang sudah terbentuk cenderung bertahan untuk waktu yang lama, bahkan saat sudah dihadapkan dengan informasi lain yang tidak sesuai dengan persepsi awal,” ujar Diana.

Impresi awal ini, ia menilai, akan menunjukkan bahwa sebuah persepsi yang ditangkap pertama kalinya akan selalu lebih bermakna dengan persepsi yang diterima selanjutnya. Ini akan mempengaruhi interaksi selanjutnya, termasuk akan menjadi jejak digital.

Diana mengatakan, media sosial merupakan portofolio karya seseorang, termasuk menunjukkan kepribadian penggunanya, dan membuat orang lain tahu tentang bagaimana seseorang tersebut. Oleh karena itu, wajib untuk menjaga informasi diri kita sendiri di media sosial.

“Jangan jadikan media sosial sebagai ruang untuk curhat, baper, pamer, atau sombong. Bermedia sosial harus menggunakan tutur bahasa yang baik, menjaga emosi dan empati, serta patuh pada aturan etika yang berlaku,” ucap Diana memungkaskan.