Foto: Ilustrasi.

 Investor pasar modal Indonesia tumbuh 1,3 persen atau 158.639 pada Januari 2024. Dengan pertumbuhan itu, single investor identification (SID) kali ini menjadi 12.326.700.

Realisasi pertumbuhan investor pasar modal masih sebesar 7,9 persen dari target 2 juta investor yang dicanangkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir 2023 lalu.

Instrumen investasi reksa dana (S-INVEST) masih menorehkan pertumbuhan terbanyak, dibandingkan saham dan surat berharga (C-BEST). Akhir Januari, investor reksa dana menembus 11,57 juta, sedangkan investor saham mencapai 5,34 juta.

Dikutip dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (19/2/2024), investor surat berharga negara (SBN) sebanyak 1,01 juta.

Jika dirinci, sebanyak 62,30% investor RI merupakan laki-laki. Kelompok di bawah usia 30 tahun menyumbang 56,29% dari total investor, kendati nilai asetnya di posisi buncit.

Pulau Jawa masih menjadi pusat penyebaran investor sebesar 67,99%, dengan nilai aset terkonsentrasi sebesar Rp4.319,98 triliun untuk instrumen saham dan surat berharga, dan Rp466,50 triliun untuk reksa dana.

Dari sisi pertumbuhan nilai aset untuk instrumen saham, tercatat kapitalisasi pasar melandai menjadi Rp11.417 triliun, dari akhir Desember yang menembus Rp11.675 triliun.

Sementara itu, menjelang akhir Februari 2024, market cap bursa kembali mendekati level tertingginya.

Adapun nilai aset C-BEST dari kepemilikan investor lokal tercatat tumbuh 59,85%, sedangkan investor asing meningkat 40,15%. Pada akhir Januari 2024, total aset di C-BEST mencapai Rp7.823 triliun.

Sementara total nilai asset under management (AUM) di S-INVEST tercatat turun 0,23% mencapai Rp791,93 triliun, dari akhir Desember Rp793,78 triliun.