StockReview.id – PT Amman Mineral Internasional Tbk telah menuntaskan penawaran umum dalam rangka initial public offering (IPO). Perusahaan yang nantinya menggunakan kode saham AMMN ini telah melangsungkan masa penawaran sejak Senin (3/7/2023) hingga Rabu (5/72023).
Saham AMMN rencananya akan dicatatkan pada di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (7/7/2023). AMMN memasang harga IPO Rp 1.695 per saham. Sebelumnya, AMMN memasang harga bookbuilding berkisar antara Rp 1.650 sampai dengan Rp 1.775 per saham.
Dalam aksi korporasi tersebut, AMMN melepas sebanyak-banyaknya sebesar 7,28 miliar atau sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Dengan demikian, AMMN berpotensi meraup dana segar hingga sebesar Rp 10,73 triliun dari hajatan penawaran umum perdana saham ini.
Emisi ini akan menjadikan IPO AMMN sebagai yang terbesar tahun ini. Sebelumnya, rekor emisi IPO terbesar tahun ini dipegang oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dengan nilai emisi IPO mencapai Rp 9,97 triliun.
IPO yang dilakukan oleh entitas grup Medco ini mendapat sambutan cukup baik. Terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription dalam penawaran umum perdana saham AMMN. Oversubscription terjadi hingga 13,6 kali dengan jumlah investor lebih dari 27.000 orang.
Dengan jumlah saham yang beredar sebesar 6,3 miliar dan asumsi nilai tukar sebesar Rp 15.000 per dolar AS, valuasi AMMN mencapai 7,4 kali price to earnings (P/E) 2022, yang mana angka ini terdiskon 17,7% dari rata-rata industri. Sementara itu, AMMN diperdagangkan di 5.2 kali EV/EBITDA atau 3,6% lebih premium dari rata-rata industri.
AMMN dinilai memiliki tambang Elang sebagai proyek masa depan. Berdasarkan prospektus, tambang Batu Hijau diperkirakan akan bisa beroperasi hingga 2030.
Untuk menggantikan tambang tersebut, AMMN berencana memulai pengembangan tambang Elang pada 2027. Kegiatan penambangan di tambang Elang diperkirakan akan berjalan mulai dari 2031 hingga 2046.