StockReview.id – Kalbe Farma Tbk (KLBF) atau Kalbe melalui anak perusahaan PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) bersama dengan Shangai Henlius Biotech, Inc (Henlius) menandatangani perjanjian kerja sama lisensi eksklusif.
Kerja sama ini untuk pengembangan dan komersialisasi produk injeksi serplulimabdi 12 negara Timur Tengah dan Afrika Utara (Middle East and North Africa/ atau MENA) termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, Yordania, Maroko, dan lain-lain.
Adapun yang dimaksud serplulimab (HANSIZHUANG) adalah produk antibodi monoklonal anti-PD-1 (mAb) baru dan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk pengobatan lini pertama kanker paru-paru sel kecil (small cell lung cancer/SCLC).
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menuturkan, pihaknya percaya peluang untuk menyediakan akses produk dan pelayanan bukan hanya untuk Indonesia, tetapi luar negeri.
“Kalbe terbuka untuk kolaborasi dengan pihak Indonesia maupun lainnya,” kata Vidjongtius.
Presiden Direktur KGbio Sie Djohan mengatakan, pihaknya menyambut baik kolaborasi antara KGbio dengan Henlius. Dengan jaringan dan dan kemampuan operasional KGbio di Timur Tengah dan Afrika Utara, kolaborasi ini menjadi upaya kedua perusahaan untuk mengembangkan produk-produknya khususnya untuk produk-produk biologi yang inovatif.
“Sejak 2019, KGbio telah mendapatkan lisensi eksklusif untuk mengembangkan dan mengkomersialisasikan produk yang sama di 10 negara di Asia Tenggara,” kata Sie.
Kalbe Farma meyakini kerja sama strategis ini menjadi kesempatan untuk memperkuat penetrasi pasar ke wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.
Kalbe Farma (KLBF) optimistis bisa mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 33 triliun hingga akhir 2023. Ini mengingat, pemulihan setelah pandemi COVID-19 telah terjadi. (***)