
StockReview.id – Setelah menyambangi 3 kampus, yaitu Universitas Sumatera Utara, IPB University, dan Universitas Multimedia Nusantara, Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli yang diselenggarakan oleh Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Indonesia kini dilakukan di Universitas Gadjah Mada (25/3/2023).
Kampus yang berdasarkan pemeringkatan oleh Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking (WUR) 2023 sebagai universitas nomor satu di Indonesia diharapkan dapat mendukung kegiatan pelestarian orangutan tapanuli.
“Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, UGM melalui Fakultas Kehutanan sudah banyak melakukan kajian dan kegiatan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati Indonesia, termasuk orangutan. Saya berharap kegiatan roadshow yang kita lakukan bersama dapat memberikan dampak luas terkait pelestarian orangutan tapanuli, terutama dengan keterlibatan mahasiswa pada acara roadshow ini,” ujar Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI Rika Anggraini.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Fakultas Kehutanan UGM Sandy Nurvianto menyatakan bahwa pendidikan konservasi keanekaragaman hayati kepada mahasiswa menjadi salah satu pilar yang sangat penting.
“Banyak jenis-jenis satwa liar yang saat ini keberlangsungan hidupnya sangat bergantung pada pemahaman manusia terhadap keberadaan mereka, khususnya untuk jenis-jenis yang memiliki populasi kecil dan terfragmentasi seperti orangutan tapanuli,” jelasnya.
Masalah senada disampaikan oleh Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Centre Fransisca Ariatiningsih. Fransisca berkeyakinan edukasi orangutan tapanuli ini menjadi hal wajib.
Sikap manusia yang melihat orangutan sebagai obyek bahkan hama akan menyulitkan keberadaan si orangutan. Sisca berharap edukasi ini dapat menggugah manusia pentingnya keberadaan orangutan bagi kehidupan manusia.
Persis sama dengan di kampus sebelumnya, roadshow di UGM diisi dengan kegiatan yang beragam, antara lain talkshow, fun game seperti penyusunan puzzle, dan kompetisi foto bersama maskot orangutan tapanuli. Menariknya, di akhir sesi talkshow, Manajer Program Ekosistem Kehutanan Yayasan KEHATI Rio Rovihandono memaparkan dan melibatkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan simulasi interaktif kampanye orangutan tapanuli.
Selain diberikan teori, mahasiswa secara berkelompok diajak untuk menciptakan kreasi kampanye dalam waktu singkat. Tujuannya yaitu agar pesan konservasi yang disampaikan dapat menarik, dan dengan mudah dipahami oleh masyarakat.
“Kami berharap setiap peserta mendapatkan banyak manfaat dari rangkain roadshow yang sudah kami lakukan. Semoga ini menjadi sebuah paket komplit, dimana mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan memahami strateginya untuk menyebarkan pengetahuan dan semangat konservasi yang didapatnya secara efektif kepada masyarakat luas,” tutup Rika. (rht)