Market

Kekhawatiran Gagal Bayar Masih Membayangi, Bursa Wall Street Melemah

×

Kekhawatiran Gagal Bayar Masih Membayangi, Bursa Wall Street Melemah

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi.

StockReview.id –  Implikasi dari Undang-Undang plafon utang AS serta kebijakan Federal Reserve dalam mengatasi bencana gagal bayar utang AS masih menjadi hal yang diwaspadai oleh pasar. Akibatnya saham-saham di Wall Street melemah pada akhir perdagangan Senin (5 Juni 2023).

Indeks Dow Jones Industrial Average terpeleset 199,90 poin atau 0,59 persen, menjadi di 33.562,86 poin. Indeks S&P 500 merosot 8,58 poin atau 0,20 persen, menjadi di 4.273,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 11,34 poin atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 13.229,43 poin.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, sektor industri dan energi paling banyak mengalami penurunan masing-masing kehilangan 0,71 persen dan 0,58 persen. Sementara itu, jasa-jasa komunikasi dan utilitas memimpin penguatan dengan masing-masing naik 0,58 persen dan 0,45 persen.

Bursa saham AS sebenarnya terlihat akan bangkit karena hilangnya kekhawatiran gagal bayar utang AS. Presiden Joe Biden menandatangani satu undang-undang bipartisan menjadi undang-undang pada Sabtu (3/6/2023) yang menangguhkan plafon utang hingga 1 Januari 2025.

Langkah tersebut dilakukan tepat sebelum pemerintah federal ditetapkan kehabisan uang tunai untuk membayar semua kewajibannya, dan membantu mencegah bencana gagal bayar AS yang dapat menyebabkan krisis keuangan.

Namun kemudian, investor mempertimbangkan implikasi dari undang-undang plafon utang terhadap likuiditas, ditambah ada kekhawatiran bahwa kebutuhan Departemen Keuangan untuk mengisi kembali uang tunai dapat menguras likuiditas dari sistem keuangan. Akibatnya, pasar saham AS pun kembali terkoreksi.

Ekonomi

StockReview.id – Wall Street mencatat rekor kenaikan dalam pekan terbaiknya tahun ini. Saham S&P 500 meningkat 0,4%, mencapai batas…