Foto: Ilustrasi.

Kirana Megatara (KMTR) sepanjang 2023 mencatat rugi Rp70,39 miliar. Bengkak 195 persen dari episode sama tahun sebelumnya dengan rugi senilai Rp23,82 miliar. Akibatnya, rugi bersih per saham dasar dan delusian Rp8,57 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp2,90.

Penjualan bersih Rp9,13 triliun, susut 20 persen dari fase sama 2022 senilai Rp11,48 triliun. Beban pokok penjualan Rp8,63 triliun, terpangkas dari posisi sama tahun sebelumnya Rp10,79 triliun. Laba kotor terkumpul Rp502,63 miliar, menukik 26 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp685,45 miliar.

Beban penjualan Rp105,57 miliar, terkikis dari sebelumnya Rp115,06 miliar. Beban umum dan administrasi Rp232,41 miliar, turun dari Rp259,94 miliar. Pendapatan operasi lain-lain Rp205 miliar, meroket dari posisi sama tahun sebelumnya Rp68,17 miliar. Beban operasi lain-lain Rp232,15 miliar dari Rp258,32 miliar.

Laba usaha Rp137,49 miliar, naik 14 persen dari Rp120,3 miliar. Pendapatan keuangan Rp1,36 miliar, turun dari Rp2,2 miliar. Beban keuangan Rp186,43 miliar, bengkak dari Rp151,54 miliar. Rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp47,56 miliar, bengkak dari Rp29,03 miliar. Beban pajak penghasilan Rp25,97 miliar, bengkak dari Rp624,75 juta.

Rugi bersih tahun berjalan Rp73,53 miliar, bengkak dari Rp29,65 miliar. Total ekuitas Rp1,89 triliun, susut dari akhir 2022 senilai Rp1,95 triliun. Jumlah liabilitas Rp2,68 triliun, turun dari akhir 2022 senilai Rp2,84 triliun. Total aset Rp4,58 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2022 sebesar Rp4,79 triliun.