StockReview.id – PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencatatkan laba bersih Rp 302,59 miliar pada kuartal III-2024. Angka ini turun 10,69% YoY dibandingkan laba periode sama tahun lalu sebesar Rp 338,82 miliar.
Penurunan laba bersih disebabkan lonjakan penurunan nilai aset keuangan (impairment), mencapai 180,79% YoY menjadi Rp 53,87 miliar pada September 2024. Tahun lalu, pos ini hanya Rp 19,18 miliar.
Namun, pendapatan bunga bersih BBHI tumbuh positif 8,18% YoY menjadi Rp 818,69 miliar pada kuartal III-2024. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 756,77 miliar.
Net interest margin (NIM) BBHI meningkat menjadi 9% dari 8,82% pada September 2024, meskipun net interest income (NII) mengalami penurunan. Ini turut mendukung performa bank secara keseluruhan.
Pendapatan fee based income BBHI juga menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 124,38% YoY menjadi Rp 14,7 miliar pada September 2024. Tahun sebelumnya, pendapatan berbasis komisi sebesar Rp 6,55 miliar.
Dari sisi intermediasi, BBHI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 7,34 triliun, naik tipis 0,18% YoY dari Rp 7,32 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Aset Allo Bank tumbuh pesat 17,28% YoY, mencapai Rp 14,06 triliun pada kuartal III-2024. Peningkatan ini beriringan dengan kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL) gross menjadi 0,55% dari 0,06%.
Pada sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BBHI tercatat sebesar Rp 4,93 triliun, naik tipis 0,76% YoY dari Rp 4,89 triliun pada periode sama tahun lalu.
Sementara itu, pertumbuhan dana murah atau CASA BBHI tercatat meningkat 28,01% YoY menjadi Rp 811,19 miliar pada kuartal III-2024. Tahun sebelumnya, CASA tercatat sebesar Rp 633,7 miliar.