PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) melaksanakan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11/2022). Sejak pencatatan, pada pukul 09.50 WIB harga saham BSBK telah melesat 35% ke level Rp 135 per saham.
BSKB selama masa penawaran umum perdana saham pada tanggal 02 – 04 November 2022, saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor. BSBK mencatat kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 25,37 kali dari nilai penjatahan terpusat.
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk melepas sebanyak 2.750.000.000 saham melalui penawaran umum perdana. Harga penawaran sebesar Rp 100 per saham. Sehingga, dana yang diperoleh sebesar Rp 275 miliar. PT Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi ini.
BSBK juga akan melaksanakan konversi utang kepada kreditur sebesar Rp 234,17 miliar dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran yaitu Rp 100 per saham. Sehingga kreditur akan mendapatkan saham baru sebanyak 2.341.713.397 saham.
BSKB juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi kreditur dan calon investor yang membeli saham dalam penawaran umum perseroan ini. Setiap pemegang 100 saham baru berhak memperoleh 137 waran. Setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 125 per lembar.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, sebesar Rp 200 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara dan sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan. Masa berlaku pelaksanaan waran mulai tanggal 08 Mei 2023 sampai dengan 07 November 2023.
Direktur Utama PT Wulandari Bangun Laksana Tbk Christopher Sumasto Tjia mengatakan, setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya akan digunakan sekitar sebesar Rp 100 miliar untuk pembelian tanah seluas sekitar 1,2 hektare di wilayah Kota Balikpapan dan sekitarnya.
Pembelian tanah akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki saat ini sehingga dapat mendukung rencana ekspansi Perseroan di masa yang akan datang untuk menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibukota Negara (IKN). Sedangkan sisanya akan digunakan untuk operasional dan modal kerja.
“Perseroan melakukan aksi korporasi melalui IPO guna untuk mendukung sumber pendanaan perseroan dalam mengembangkan usaha. Selain itu, tujuan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perseroan agar memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik,” ujarnya, Selasa (8/11/2022).