Market

Multivision Plus (RAAM) Bukukan Pertumbuhan “Triple Digits” pada 2023

×

Multivision Plus (RAAM) Bukukan Pertumbuhan “Triple Digits” pada 2023

Sebarkan artikel ini

StockReview.id – PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) mencatatkan pertumbuhan signifikan. RAAM berhasil menutup tahun 2023 dengan pendapatan sebesar Rp399,27 miliar, lebih besar 24,05% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi laba bersih, Perseoran membukukan pertumbuhan triple-digits yang solid, yaitu 17,97% dari semula Rp87,30 milyar pada tahun 2022 menjadi Rp102,98 milyar pada tahun 2023.

Pertumbuhan Perseroan ini telah melebihi target. Pertumbuhan ini tak lain dikontribusi oleh film “Di Ambang Kematian” sebagai salah satu kontributor terbesar dengan penonton terbanyak pada 2023 dengan lebih dari tiga juta penonton pada tahun 2023.

Hal ini memicu pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada segmen film, sebesar 133.12 % QoQ dari Rp50 miliar ke Rp138,03 miliar.

RAAM merupakan perusahaan production house terintegrasi tidak hanya film dan bioskop Perseroan juga memiliki library hour yang besar untuk segmen Sinetron. Segmen ini juga sebagai salah satu kontributor pemasukan terbesar perseroan Rp171,52 miliar tumbuh 13,19% YoY.

Di tahun 2024 diawali dengan sangat positif dari film “Kereta Berdarah” yang sudah tembus 1 penonton, rencana di tahun ini Perseroan akan memproduksi kurang lebih 12-15 film dan juga beberapa judul web series baru yang ada dalam pipeline mereka.

Selain itu, Perseroan terus berekspansi dengan menambah jaringan bioskop Platinum Cineplex yang hingga saat ini sudah memiliki 13 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, hal ini membuat RAAM diekspektasi untuk mencapai pertumbuhan double-digits di akhir tahun 2024 ini.

Perkembangan teknologi telah membawa transformasi besar pada industri hiburan film, baik dari segi produksi, distribusi, hingga cara penonton menikmati film salah satunya dengan platform OTT (over the top). RAAM melihat peluang tersebut dengan bekerjasama dengan beberapa platform besar seperti Netflix, Disney, dan Viu dan bahkan membuat platform OTT sendiri DMS+ yang digadang-gadang menjadi Cinematic Universe horor pertama di Indonesia.

Kedepannya, dengan platform digital potensi film lokal Indonesia untuk dinikmati penonton internasional akan sangat terbuka lebar.