StockReview.id – Bursa saham Eropa akan memulai reli sedikit lebih rendah pada hari Selasa.
Para pedagang menantikan laporan pendapatan yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Indeks FTSE 100 Inggris akan turun 10 poin dan berada pada level 8.283.
Sementara itu, DAX Jerman akan melemah 25 poin dan mencapai angka 19.501.
Di sisi lain, CAC Prancis bisa naik 1 poin menjadi 7.564.
FTSE MIB Italia juga akan naik 1 poin dan menempati angka 34.819 berdasarkan data dari IG.
Baca Juga: Bursa Kripto CFX Perkuat Keamanan Aset Kripto Indonesia
Para analis mengharapkan laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan besar, seperti Adidas dan Lufthansa, rilis segera.
Novartis, Santander, dan BP akan melaporkan kinerja keuangan mereka.
Data penting lainnya, seperti angka kepercayaan konsumen GfK Jerman, akan dirilis.
Pada hari yang sama, HSBC mengumumkan rencana untuk membeli kembali saham senilai $3 miliar.
Bank tersebut mencatat laba kuartal ketiga yang lebih baik dari ekspektasi.
Di Asia-Pasifik, pasar menunjukkan pergerakan yang beragam meskipun Wall Street mengalami kenaikan.
Investor mengalihkan perhatian mereka ke pendapatan dari perusahaan teknologi besar.
Meta Platforms dan Microsoft akan merilis pendapatan mereka pada hari Rabu.
Sementara itu, Apple segera mengumumkan hasil kinerja pada hari Kamis.
Selain itu, saham raksasa e-commerce di Tiongkok menarik perhatian investor.
Investor Jason Hsu mengungkapkan minat yang meningkat karena upaya Beijing untuk meningkatkan konsumsi domestik.
Hsu, yang merupakan pendiri Rayliant Global Advisors, menyebutkan tiga pilihan saham terbaiknya.
Dia juga menyebut satu saham lain yang perlu mendapat perhatian karena masalah spesifik perusahaan.
Saham Minyak Turun
Pasar Eropa menutup sesi perdagangan lebih tinggi pada hari Senin, 28 Oktober.
Indeks Stoxx 600 pan-Eropa naik 0,47% setelah mengalami beberapa gejolak sebelumnya.
Namun, saham minyak dan gas turun 1,4% setelah harga minyak mengalami penurunan.
Para pelaku pasar mencerna situasi geopolitik yang mendingin di Timur Tengah.
Serangan udara Israel terhadap Iran akhir pekan lalu tidak menargetkan fasilitas minyak atau nuklir.