StockReview.id – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) diparkir di Rp 8.750 atau naik tipis 0,29% pada akhir sesi I perdagangan 18 Maret 2024. Sejumlah 23,61 juta saham ditransaksikan, frekuensi 3.886 kali, dan nilai transaksi Rp 204,83 miliar.

Saham Amman Mineral dengan kode AMMN juga sempat mencetak level tertinggi terbarunya sepanjang masa Rp 8.800. Dalam satu bulan terakhir saham AMMN meningkat 10,76% dan dalam tiga bulan terakhir melejit 36,72%. Hingga berita ini ditayangkan, Amman Mineral belum menyampaikan laporan keuangan tahun 2023.

Namun, manajemen Amman Mineral Internasional (AMMN) sempat berharap untuk kembali ke kinerja keuangan yang lebih kuat setelah semester I-2023 yang penuh tantangan dan tetap berada di jalur yang tepat untuk menghasilkan kinerja semester II-2023 yang lebih kuat dan mencapai target FY2023.

Analis Samuel Sekuritas Juan Harahap dan Haikal Putra Samsul dalam risetnya pada November 2023 lalu memperkirakan, AMMN akan mencatatkan lonjakan laba yang besar di 4Q23, didorong oleh peningkatan input bijih dengan kadar lebih tinggi dari proyek Fase 7 (kadar yang lebih tinggi dari bijih simpanan perusahaan), yang akan mendongkrak produksi tembaga dan emas.

Sebagai catatan, bijih baru berkontribusi sekitar 50% dari total produksi pabrik AMMN pada 3Q23 (1H22: 100% dari simpanan).

“Oleh karena itu, kami memperkirakan AMMN akan membukukan pertumbuhan volume produksi tembaga dan emas secara qoq sebesar 27,5% dan 74,5% pada 4Q23. Untuk diketahui, kami memberikan angka yang lebih konservatif dibandingkan dengan guidance tembaga dan emas perusahaan sebesar 337 Mlbs dan 502 Koz (perkiraan kami: 292 Mlbs dan 453 Koz),” terang Juan Harahap dan Haikal Putra.