News

Penerbangan di Sekitar Lewotobi Berangsur Normal Kembali

×

Penerbangan di Sekitar Lewotobi Berangsur Normal Kembali

Sebarkan artikel ini

Abu vulkanik dari erupsi mulai mereda dan tidak lagi mengganggu aktivitas penerbangan.

Aktivitas pengguna jasa di Bandara Labuan Bajo. (Kemenhub)

StockReview.id – Kementerian Perhubungan menyatakan penerbangan di wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah kembali berjalan normal.

Beroperasinya kembali bandara terjadi setelah abu vulkanik dari erupsi mulai mereda dan tidak lagi mengganggu aktivitas penerbangan.

“Aktivitas penerbangan di Bandara Komodo Labuan Bajo telah kembali melayani penumpang seperti biasa,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo, di Jakarta, Senin (18/11).

Ia menambahkan bahwa beberapa bandara sebelumnya tutup namun kini telah kembali melayani penerbangan.

Baca Juga: Wapres Gibran Pimpin Rapat Bahas Erupsi Gunung Lewotobi

Bandara yang kembali beroperasi antara lain Frans Sales Lega Ruteng, H. Hasan Aroeboesman Ende, dan Soa Bajawa.

Bandara Komodo Labuan Bajo, Wunopito Lembata, Gewayantana Larantuka, Waingapu, dan Sultan Muhammad Salahuddin Bima juga beroperasi normal.

Selain itu, Bandara Lede Kalumbang Tambolaka telah melanjutkan layanan penerbangannya setelah situasi dinyatakan aman.

Namun, Budi menyebut Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere masih belum bisa beroperasi karena alasan teknis.

Pihak terkait terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik dan dampaknya terhadap transportasi udara di kawasan tersebut.

Langkah-langkah pengamanan dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang dan operasional penerbangan di wilayah terdampak.

Masyarakat sebaiknya tetap mematuhi arahan otoritas dan mengikuti informasi terbaru terkait penerbangan di sekitar wilayah Flores.

Pemulihan aktivitas penerbangan ini menjadi kabar baik bagi wisatawan yang ingin bepergian ke kawasan Nusa Tenggara Timur.

Kondisi bandara yang kembali normal membantu mobilitas penduduk lokal dan mendukung aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Kemenhub tetap siaga untuk mengantisipasi potensi gangguan penerbangan jika terjadi perubahan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi.