StockReview.id – Adopsi pembayaran digital di Indonesia terus meningkat pesat. Bank Indonesia (BI) melaporkan jumlah pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah mencapai 57 juta orang dengan 39,3 juta merchant yang terdaftar hingga semester I-2025.
Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau BI, Anastuty Kusumowardhany, menegaskan pencapaian tersebut memperlihatkan peran penting QRIS sebagai instrumen utama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia menambahkan, kehadiran QRIS terbukti membantu UMKM bertahan di tengah pandemi 2020–2022, ketika interaksi langsung dengan pembeli terbatas.
Tak hanya di dalam negeri, BI juga memperluas penerapan QRIS lintas negara. Hingga Agustus 2025, kerja sama QRIS cross-border telah resmi berjalan di Malaysia, Thailand, Singapura, dan Jepang, serta tengah diuji coba dengan Tiongkok.
Dari sisi transaksi, Malaysia mencatat lebih dari 4 juta transaksi dengan nilai Rp 1,2 triliun. Thailand menyusul dengan 900 ribu transaksi senilai Rp 435,7 miliar, sedangkan Singapura mencatat lebih dari 200 ribu transaksi dengan nilai Rp 77,1 miliar.
“QRIS semakin memudahkan masyarakat. Selain memfasilitasi wisatawan, instrumen ini juga bisa dimanfaatkan untuk pariwisata sekaligus mendorong UMKM lokal agar lebih mudah diakses pembeli dari luar negeri,” jelas Anastuty.
Dengan tren ini, QRIS semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu motor penggerak inklusi keuangan dan digitalisasi transaksi, baik domestik maupun internasional.
