StockReview.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tetap optimistis volume penjualan tahun ini akan meningkat dari tahun sebelumnya kendati harga batubara belakangan ini tertekan.
Untuk diketahui, harga batubara dunia untuk kontrak bulan Juli 2024 merosot di tengah agresifnya China dan India yang menambah kapasitas energi baru terbarukan. Melansir Refinitiv, di perdagangan periode 3-7 Juni 2024 harga batubara turun cukup dalam.
Harga batubara semula berada di level US$ 144,45 per ton dan di akhir perdagangan pekan ini menjadi US$ 133 per ton atau turun lebih dari US$ 11 per ton dalam waktu 5 hari.
Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra mengatakan, perusahaan berusaha untuk tetap agile dan cepat tanggap dalam menghadapi kondisi-kondisi eksternal, termasuk fluktuasi harga batu bara.
“Kami telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis untuk mempertahankan kinerja baik,” ujar Niko.
Niko menerangkan, volume penjualan tahun ini ditargetkan meningkat dibanding tahun 2023. PTBA akan memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar existing maupun pasar-pasar baru.
Selain itu, kata Niko, PTBA juga fokus dalam menjalankan praktik penambangan berkelanjutan sesuai dengan visi perusahaan, yaitu perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.
Catatan Kontan.co.id, pada tahun ini PTBA membidik penjualan batubara baik untuk domestik maupun ekspor secara total sebesar 43,1 juta ton.