StockReview.id – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO masuk dalam daftar Indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE). Indeks FTSE global berisi saham berkapitalisasi besar alias large cap.
Selain GOTO, nama saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga masuk Indeks FTSE Global untuk kapitalisasi large cap.
Investor asing pun gencar memborong saham GOTO dalam beberapa hari terakhir. Aliran modal asing tersebut seirama dengan penguatan harga saham GOTO sebesar 40% sejak awal tahun 2023.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan porsi kepemilikan investor asing, terutama dari kalangan fund manager, meningkat menjadi 3,42% pada Februari dibandingkan sebelumnya yang sebesar 3,38% pada Januari 2023 dan 3,36% pada Desember 2022.
Selain adanya potensi dampak positif dari rebalancing indeks FTSE, komitmen manajemen GOTO untuk mengakselerasi profitabilitas juga diapresiasi oleh para investor.
Beberapa investor seperti manajer investasi asing juga turut memborong saham GOTO belum lama ini, antara lain, ETF Architect menambah kepemilikan saham GOTO sebesar 27,42 juta hingga akhir Februari 2023 jika mengacu pada laporan Reuters.
Fund manager State Street Global Advisors juga terus menambah kepemilikan saham GOTO sebanyak 1,49 juta saham, serta Panserra Capital Management LLC menaikkan kepemilikan saham sebesar 4,99 juta.
Harga saham GOTO bergerak uptrend sepanjang tahun 2023. Hingga sesi I perdagangan Selasa (7/3/2023), harga saham GOTO menembus Rp 130 atau menjadi harga tertinggi sepanjang tahun ini.
Saat saham GOTO dan MDKA masuk Indeks FTSE Global, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turun ke indeks kapitalisasi menengah (mid cap). PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) juga menjadi penghuni baru FTSE Russell yang masuk ke indeks saham berkapitalisasi kecil atau small cap. CMRY menggantikan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang turun kelas ke indeks micro cap.
Ada pula beberapa saham yang masuk dalam kelas micro cap, yakni PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON), PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Paninvest Tbk (PNIN), PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).