StockReview.id – PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) membukukan laba bersih senilai USD10,32 juta atau setara Rp155,46 miliar (kurs Rp15.062) di kuartal I- 2023. Capaian itu meroket 761,35% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai USD1,19 juta.
Ini tak terlepas dari peningkatan pendapatan usaha menjadi USD125,83 juta, alias tumbuh 798,17% yoy. Penjualan batu bara BIPI berkontribusi paling besar mencapai USD117,33 juta, disusul jasa sewa pelabuhan senilai USD6,16 juta, dan CPP & OLC sebanyak USD2,31 juta. Pangsa pasar ekspor cukup mendongkrak penjualan batu bara BIPI. Pelanggan yang menyerap lebih dari 10 persen dari jumlah pendapatan BIPI antara lain Taiwan Power Company, Adani Global Pte Ltd, dan San Buenaventura Power Ltd Co.
Performa positif sisi topline mendongkrak beban pokok pendapatan, sehingga mendorong laba kotor di angka USD30,59 juta, jauh lebih tinggi dari posisi yang sama tahun lalu senilai USD9,55 juta. BIPI juga tercatat mampu membukukan laba dari entitas ventura bersama senilai USD6,77 juta, sebagaimana dikutip dari laporan keuangan perseroan, Selasa (23/5/2023).
Dari sisi neraca per 31 Maret 2023, total aset BIPI naik 60,52% menjadi USD1,81 miliar, dibandingkan akhir 2022 senilai USD1,13 miliar. Jumlah utang (liabilitas) juga melejit 97% menjadi USD1,17 miliar, dari USD94,07 juta pada akhir 2022. Peningkatan kedua pos tersebut disebabkan setelah rampungnya akuisisi PTT Mining Limited pada tahun lalu, sehingga dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan di kuartal pertama.
Adapun modal (ekuitas) juga tumbuh 20,07% menjadi USD643,87 juta. Sedangkan kas dan setara kas yang digenggam per 31 Maret 2023 mencapai USD119,26 juta, alias naik signifikan dari periode sama tahun lalu di angka USD7,65 juta.