StockReview.id – PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) melanjutkan tren positif laba di 3Q 2024. Setelah mencetak rekor laba bersih Rp123,5 miliar pada semester I, laba bersih meningkat menjadi Rp168,7 miliar. Ini menunjukkan pertumbuhan 129,1% YoY. Laba bersih SUNI mencapai 84,4% dari target revisi tahun ini.
Pendapatan usaha SUNI mencapai Rp800,1 miliar pada 3Q 2024. Ini meningkat 67,9% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini memenuhi 80,7% dari target pendapatan Perseroan. Pertumbuhan ini didorong oleh penjualan OCTG tubing dan casing yang masing-masing tumbuh 60,2% dan 805,5% YoY.
Selain laba bersih, SUNI juga meningkatkan ekuitas sebesar 26,7% menjadi Rp745,5 miliar. Peningkatan ini termasuk pembagian dividen sebesar Rp11 miliar sesuai keputusan RUPST 12 Juni 2024. SUNI menjaga rasio keuangan dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,34 kali, jauh di bawah batas maksimal 2,5 kali.
SUNI mendapatkan arus kas positif dari aktivitas operasional sebesar Rp241,2 miliar. Ini meningkat 311,3% YoY. Perseroan berinvestasi Rp160,5 miliar untuk membeli mesin dan membangun pabrik, naik 145,4% YoY dari Rp65,4 miliar.
Namun, arus kas bersih dari aktivitas pendanaan turun 87,1% YoY. Penurunan ini disebabkan penerimaan dana IPO pada tahun 2023. Direktur Utama SUNI, Willy Johan Chandra, menjelaskan bahwa kinerja ini merupakan hasil implementasi langkah strategis Perseroan.
“Setelah mencetak rekor laba tertinggi di semester I, kami terus melanjutkan tren positif ini,” tambah Willy. SUNI juga merevisi target tahunan berkat kinerja baik di semester I 2024.
Dengan potensi pasar Indonesia untuk produk seamless pipes dan kemenangan tender, SUNI optimis bisa meningkatkan kinerja. “Kami fokus meningkatkan kapasitas produksi inhouse melalui PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM). Fasilitas plant 2 RTM ditargetkan beroperasi awal 3Q 2025,” jelas Willy.
Direktur Operasional SUNI, Bambang Prihandono, mengungkapkan bahwa Perseroan telah menyelesaikan pendirian workshop untuk produk wellhead dan x.mas tree. Ini merupakan langkah awal pembentukan joint venture dengan Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP) dan PT Petro Sinergy Manufacturing (PSM).
Saat ini, PSM mengurus perizinan dan sertifikasi agar segera beroperasi. PSM akan menjadi aset strategis bagi SUNI dalam memproduksi wellhead dan x.mas tree dengan harga kompetitif. Proses audit sertifikasi API telah selesai, dan diharapkan sertifikasi segera terbit.
Direktur Keuangan SUNI, Freddy Soejandy, menambahkan bahwa target keuangan telah direvisi. Pencapaian laba bersih tahun ini melampaui target awal. SUNI berharap dapat memenuhi revisi target di akhir tahun.
Selain itu, Perseroan menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp192,7 miliar. Capex ini untuk rencana investasi di pabrik kedua RTM. Rencana capex diharapkan terealisasi hingga akhir tahun dan ada tambahan capex di semester I 2025.