PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan nilai transaksi digital melalui super Apps milik BRI yakni BRImo mencapai Rp 1.907 triliun atau tumbuh 110,92% secara tahunan, dengan total pengguna sebanyak 21,52 juta user dengan 1,2 miliar transaksi.
Saat ini transaksi digital di BRI mencapai 98,1% dari total transaksi, sementara untuk transaksi di jaringan kantor konvensional hanya tersisa sekitar 1,9% dari total transaksi.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, BRI terus melakukan transformasi dengan menempatkan nasabah sebagai unsur penting. BRI menerapkan konsep hybrid bank dalam perbaikan bisnis proses, inovasi model bisnis, serta tata kelola jaringan kerja yang memadukan digital capabilities, physical network serta layanan financial advisor.
Aestika menerangkan, Harmonisasi ketiganya kami yakini mampu menghadirkan layanan perbankan yang lebih efektif, efisien dan terintegrasi sesuai journey customer dan masyarakat Indonesia, beberapa strategi digital BRI ke depan yakni fokus pada pengembangan Agen BRILink, super apps BRImo, BRISPOT, Digital Saving dan Digital Platform ekosistem serta mempersiapkan Penyuluh Digital untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di masyarakat.
BRI optimistis transaksi BRImo dapat mencapai Rp 2.500 triliun hingga akhir tahun, hal ini tak lepas dari lebih dari 100 fitur di dalam BRImo yang terhubung dengan berbagai aggregator/biller terbaik. BRI juga tengah menyiapkan beragam fitur-fitur menarik yang mengedepankan pada ecosystem transaction di dalam BRImo. Oleh karenanya, BRI optimis transaksi digital melalui BRImo akan terus meningkat.
BRI berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan digital secara holistik untuk memenuhi kebutuhan nasabah melalui financial superapp milik BRI, BRImo. Peningkatan fitur pun akan terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah (customer centric).