StockReview.id – Twitter terus mengembangkan aplikasinya dengan meluncurkan Twitter Premium semakin dekat. Kabarnya Twitter Premium akan launching sebentar lagi.
Dibawah kepemimpinan CEO baru, Elon Musk, Twitter mengalami rencana pengembangan besar-besaran.
Meski merencanakan pengembangan besar-besaran, Twitter justru melakukan efisiensi dengan PHK setengah karyawannya.
Salah satu pengembangan yang digembar-gemborkan Elon Musk adalah adanya Twitter Premium yang berbeda dengan Twitter biasa.
Fitur terbaru ini juga dikabarkan akan launching sebentar lagi di bulan Desember.
ebelumnya upaya meluncurkan Twitter Premium telah dilakukan oleh Elon Musk, namun menjadi bumerang karena belum matangnya fitur tersebut.
Berita dari USA Today mengatakan sebelumnya Twitter telah mencoba layanan premium dengan tarif US$8 per bulan, namun ditangguhkan karena gelombang akun palsu.
Awalnya, centang biru diberikan kepada entitas pemerintah, perusahaan, selebritas, dan jurnalis yang diverifikasi oleh platform untuk mencegah peniruan identitas.
Dalam versi terbaru Twitter, perusahaan akan mendapatkan centang emas, pemerintah akan mendapatkan centang abu-abu, dan individu yang membayar layanan tersebut, terlepas mereka selebriti atau bukan, akan mendapatkan centang biru.
“Semua akun terverifikasi akan diautentikasi secara manual sebelum centang diaktifkan,” kata Musk.
Kemudian Musk melanjutkan dengan menginformasikan akan ada penjelasan yang lebih panjang pada peluncuran fitur ini yang direncanakan pada tanggal 2 Desember 2022.
Pada saat peluncuran pertama di awal bulan November banyak akun yang meniru perusahaan besar seperti Nitendo, Tesla SpaceX, atlet profesional, dan tokoh politik.
Hal lain yang dilakukan Musk adalah membuat polling untuk pengguna Twitter. Dengan polling tersebut pengguna Twitter bisa memutuskan apakah akun-akun yang disuspend bisa dipulihkan.
Seperti yang dilansir dari USA Today, Elon Musk akan memberikan amnesti untuk akun-akun yang disuspend setelah hasil polling menyatakan bahwa poin dipulihkan lebih tinggi.
Pilihan “ya” mencapai angka 72 persen. Namun polling online apalagi yang disebarkan melalui Twitter dapat dengan mudah dipengaruhi oleh bot.
Sebelumnya, Musk juga menggunakan metode ini untuk memulihkan akun Twitter mantan Presiden AS Donal Trump.
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.