Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencetak rekor pendapatan konsolidasian tertinggi pada tahun 2022 yang melesat hingga 57 persen secara year on year (yoy). Adapun, perolehan pendapatan tersebut mencakup laporan konsolidasi anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Menurut laporan kinerja keuangan yang dirilis perusahaan pada Selasa (28/3/2023), BUMI membukukan pendapatan bersih di periode 2022 sebesar USD8,53 miliar atau setara dengan Rp128,68 triliun dengan asumsi kurs Rp15.083/USD.

Pada pendapatan tersebut, KPC menyumbang penjualan sebesar 48,2 metric ton (MT) dan Arutmin menyumbang penjualan sebesar 21,2 MT.

Di samping itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meroket sebesar 213 persen dari USD168 juta (Rp2,53 triliun) pada 2021 menjadi USD525,27 juta (Rp7,92 triliun) pada 2022.

Sementara, laba kotor dan laba usaha perusahaan juga melesat, masing-masing sebesar 74 persen dan 86 persen di periode ini.

Sebagaimana disebutkan dalam laporannya, laba kotor yang dibukukan BUMI di periode ini naik menjadi USD2,40 miliar atau setara dengan Rp36,28 triliun.
Sedangkan, laba usaha yang dibukukan BUMI pada 2022 mencapai USD2,07 miliar atau Rp31,17 triliun.

Kendati demikian, di periode ini BUMI mencatatkan beban pokok pendapatan dan beban usaha yang masing-masing melesat sebesar 52 persen dan 26 persen.

Tercatat, beban pokok pendapatan BUMI naik dari USD4,04 miliar atau Rp60,91 triliun pada 2021 menjadi USD6,13 miliar atau Rp92,41 triliun pada 2022.

Sementara, beban usaha BUMI juga naik di periode ini menjadi USD338,30 juta atau senilai Rp5,10 triliun. (red)