RUPS yang sampaikan oleh manajemen YELO pada keterbukaan informasi BEI, yang dikutip Senin (14/11/2022), tertera bahwa para pemegang saham menyetujui atas peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan serta disetor Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 15.302.195.240 saham dengan nilai nominal Rp.100 per saham.

StockReview.id – PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) menyelengarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 09 November 2022, Rapat Umum Pemegang Saham Telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 1.010.307.754 saham atau 52,818% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

Hasil RUPS yang sampaikan oleh manajemen YELO pada keterbukaan informasi BEI, yang dikutip Senin (14/11/2022), tertera bahwa para pemegang saham menyetujui atas peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan serta disetor Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 15.302.195.240 saham dengan nilai nominal Rp.100 per saham.

Perseroan menyetujui penerimaan pinjaman oleh PT Artalindo Semesta Nusantara yang merupakan pemegang saham pengendali Perseroan kepada Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp.737.116.800.000, yang kemudian akan dipinjamkan kepada PT Telemedia Komunikasi Pratama, suatu entitas anak Perseroan dengan kepemilikan 99,67% yang kemudian akan digunakan untuk pembayaran deposit atau jaminan atas sewa aset berupa jaringan kabel serat optik (Fiber Optic) kepada PT Gemilang Lintang Nusantara dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp.737.116.800.000 yang merupakan transaksi material dan transaksi afiliasi berdasarkan POJK 17/2020 dan POJK 42/2020.

Direktur Utama YELO Wewy Susanto dalam keterangan tertulisnya menuturkan, para pemegang saham independen melalui RUPS tersebut menyetujui pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dengan dana maksimal yang dihimpun dari rencana Right Issue adalah Rp 1,53 triliun.

“Melalui Viberlink, kami berharap dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi digital terutama wilayah desa pelosok, baik untuk kegiatan pendidikan, pertanian, maupun industri kreatif sehingga mampu berkembang pesat,” pungkas Wewy.