StockReview.id – Pada hari ini Jumat (8/3/2024), saham BTPS (PT Bank BTPN Syariah Tbk) alami pergerakan yang berlawanan. Saham BTPS ditutup dengan penurunan harga yaitu Rp 1.265 per saham. Dari penutupan pada Kamis (7/3/2023), harga saham BTPS mengalami penurunan sebesar 6,30% dari harga sebelumnya, yaitu Rp 1.350.
Saham BTPS dibuka pada level yang sama dengan harga penutupan pada hari sebelumnya, yaitu Rp 1.350 per saham. BTPS mencatatkan harga tertinggi sebesar Rp 1.360 dan harga terendah sebesar Rp 1.260, sehingga mengakibatkan penurunan sebesar Rp 85 per saham dalam satu hari.
Pada saat penutupan, harga penawaran (bid) saham BTPS adalah Rp 1.265 per saham, sementara harga penawaran terendah (offer) adalah Rp 1.270 per saham. ila dilihat dari periode 7 hari sebelumnya, sejak 01 Maret 2024, harga saham BTPS saat ini telah mengalami penurunan sebesar -10,92% dari harga pada saat itu, yaitu Rp 1.420 per saham.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya, yaitu pada 08 Maret 2023, harga saham BTPS telah mengalami penurunan sebesar -44,52% dari harga pada waktu itu, yaitu Rp 2.280 per saham.
Total nilai transaksi saham BTPS yang dicatat oleh BEI mencapai Rp 88,50 miliar, dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 687.787 lot.
Nilai EPS sebesar Rp 140, rasio harga terhadap pendapatan atau PER saham ini adalah 9,64 kali, dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) adalah 1,19 kali.
Seperti diketahui, PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) membukukan laba bersih Rp1,08 triliun sepanjang 2023. Raihan laba tersebut didorong oleh penyaluran pembiayaan senilai Rp11,38 triliun.
Seiring dengan penyaluran pembiayaan ini, aset BTPN Syariah tercatat Rp21,43 triliun, tumbuh 1,29% secara tahunan (year on year/yoy). Pada tahun 2022, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih senilai Rp1,78 triliun.
Sementara, dari sisi pembiayaan terdapat penurunan tipis sebesar 1,21% yoy. Berdasarkan laporan keuangan, BTPS mencatatkan peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 4,58% yoy menjadi Rp5,25 triliun pada 2023.
Namun, beban pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) meningkat dari Rp945,05 miliar pada 2022 menjadi Rp1,89 triliun pada 2023. Beban operasional lainnya juga membengkak dari Rp2,74 triliun menjadi Rp3,88 triliun.
Alhasil, laba operasional BTPS berkurang dari Rp2,28 triliun pada 2022 menjadi Rp1,37 triliun pada 2023.