Ekonomi

Pariwisata Bangkit, Okupansi Hotel di RI Diprediksi Membludak

×

Pariwisata Bangkit, Okupansi Hotel di RI Diprediksi Membludak

Sebarkan artikel ini

StockReview.id – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) optimistis tingkat hunian hotel berbintang pada tahun ini bakal mampu menyamai 2019, yakni di kisaran 83 juta pengunjung.

Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, optimisme itu berdasarkan tren positif beberapa bulan terakhir terlebih setelah pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Trennya terus naik khususnya tamu domestik. Pencapaian (okupansi hotel berbintang) kita di 2022 mencapai 70 persen dari 2019. Jadi tahun ini sangat mungkin bisa sama dengan 2019 karena semua berangsur pulih,” jelas Hariyadi, ditulis Minggu (12/2/2023).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tamu menginap pada hotel bintang di Indonesia sepanjang 2019 mencapai 82,76 juta orang. Sebanyak 11,31 juta di antaranya (13,24 persen) adalah tamu asing.

umlah tamu terbanyak dicatat oleh hotel bintang 3, yaitu 29,09 juta orang (35,15 persen dari keseluruhan). Rata-rata lama menginap tamu asing 2,63 hari, sedangkan tamu domestik 1,58 hari.

Okupansi tertinggi hotel berbintang pada 2019 terjadi di Jawa Barat, yakni 13,35 juta orang (16,14 persen), disusul DKI Jakarta (11,79 juta orang atau 14,25 persen).

Sedangkan Bali (8,87 juta orang atau 10,72 persen), Jawa Timur (7,79 juta orang atau 9,42 persen) dan Jawa Tengah (7,37 juta orang atau 8,91 persen).

Menurut Hariyadi, tingkat hunian hotel berbintang pada 2023 bisa lebih tinggi dari sekitar 83 juta orang. Namun itu sangat tergantung kenaikan angka kunjungan wisatawan asing.

Akibat amukan pandemi Covid-19, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia merosot drastis dari 16,11 juta orang pada 2019 menjadi hanya 4,02 juta orang pada 2020; 1,65 juta orang pada 2021; dan sekitar 4,5 juta orang pada 2022.

Tahun 2023, pemerintah mematok target kunjungan wisatawan asing sebanyak 7,4 juta orang.

”Kalau angkanya memang naik, tentu tingkat hunian hotel juga naik. Saya optimistis bisa lebih dari 7,4 juta orang apalagi banyak negara sudah kembali membuka lalu lintas pergerakan internasionalnya termasuk China,” imbuh Hariyadi.