StockReview.id – PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mentereng di tahun 2022. Kinerja emiten Grup MNC ini diperkirakan masih akan positif di 2023.
IATA masih berpegang pada target produksi yang telah dicanangkan oleh perusahaan. Sedikit kilas balik, IATA mengincar angka produksi di atas 7 juta ton tahun ini.
Head of Investor Relations IATA Natassha Yunita mengatakan, pihaknya memang tidak berekspektasi bahwa harga komoditas batubara akan terus tinggi seperti di tahun 2022 lalu.
“Buat kami emang untuk sustainable memang perlu ada normalisasi harga, memang kami tidak berekspektasi harga tinggi terus seperti tahun lalu,” ujar Natassha.
Sebelumnya, manajemen IATA sempat memproyeksi bisa menghasilkan pendapatan sebesar US$ 350 juta dengan angka produksi tersebut. Proyek ini didasarkan pada asumsi harga batubara sebesar US$ 50 per metrik ton.
Sedikit informasi, spesifikasi cadangan dan sumber daya batubara IATA memiliki gross caloric value (GAR) sekitar 2.500 – 3.600 kcal per kg. Sejauh ini, pihak IATA belum menyampaikan perubahan angka proyeksi pendapatan tahun 2023.
“Nanti kalau proyeksi berubah akan ada perubahannya,” kata Natassha.