Foto: ILustrasi.

StockReview.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengkaji opsi mengakuisisi tambang baru bara berkalori tinggi. Hal itu sebagai salah satu strategi perseroan untuk meningkatkan kinerja di masa depan. “PTBA tentunya akan masuk terhadap tambang-tambang yang memang memberikan nilai positif bagi PTBA,” jelas Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dikutip Rabu (13/3/2024)

Arsal mengakui mengaku mendapat tawaran dari Kementerian ESDM untuk mengikuti lelang beberapa Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP). Namun, WIUP yang ditawarkan merupakan tambang dengan kalori rendah.

“Kalau ditawarkan pemerintah kemarin sempat ditawarkan, kalori rendah kami tidak ikut. Ke depan kalau ada yang agak tinggi mungkin kami ikut,” terangnya.

Arsal juga menuturkan tambang yang ditawarkan oleh pemerintah itu sejatinya merupakan tambang-tambang yang sudah dilakukan penciutan lahan atau relinquish oleh pemerintah. Sehingga PTBA masih harus memperhatikan keekonomian WIUP yang akan diambil alih. Sebab, PTBA akan mengikuti lelang atau mengakuisisi tambang dengan melihat kelayakan ekonomi tambang tersebut. Di sisi lain, Arsal mengatakan PTBA membuka peluang akuisisi tambang milik perusahaan swasta.

“Akuisisi tambang-tambang lain yang pemilik swasta lain ini juga sedang kami kaji kalau ada yang tawarkan ke kami,” kata dia.

Dalam kesempatan ini, Arsal menyebut PTBA merupakan salah satu pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang memiliki cadangan batu bara terbesar di Indonesia. Secara rinci, cadangan batu bara yang dimiliki PTBA mencapai 5 miliar metrik ton, sedangkan proven reserve atau cadangan yang bisa digali sebesar 3 miliar metrik ton.

“Kita batu bara punya cadangan paling besar dari seluruh IUP yang ada. Kalau rata-rata 40 juta per tahun, itu masih 75 tahun. Nah, mudah-mudahan bisa 100 juta itu bisa 30 tahun sehingga saat net zero emission atau nze (diberlakukan) kami sudah siap,” ujarnya.