StockReview.id – PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) perusahaan batubara menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 73,2 juta di tahun 2023.
Direktur Keuangan BSSR Liong Wong The mengatakan, capex di tahun 2023 akan dianggarkan sebagian besar untuk infrastruktur. Capex BSSR di tahun ini berasal dari pendanaan internal. paya pembangunan infrastruktur logistik yang memadai disertai pembaruan sarana dan prasarana diharapkan mampu menjaga keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.
“Pada kuartal I 2023, serapan capex BSSR sebesar US$ 18,3 juta, sehingga sudah terserap sebesar 60%, Pembangunan dimulai pada pertengahan tahun 2022 sebagai salah satu penunjang operasional logistik kegiatan usaha Perseroan,” ujarnya saat ditemui pada kesempatan yang sama.,” ujarnya.
Perencanaan ini telah direalisasikan, salah satunya, melalui pembangunan underpass Tatakan dan jalan layang Beramban yang berada di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Terkait pertumbuhan pendapatan di tahun 2023, BSSR optimistis menargetkan pendapatan di tahun ini bisa mencapai double digit.
BSSR tidak menyebutkan secara pasti berapa target pendapatan dan laba perusahaan di tahun 2023. Menurut Widada, pendapatan dan laba perusahaan sangat bergantung pada dinamika harga batubara yang terpengaruh sentimen global.
BSSR akan membagi dividen tahun buku 2022 sebesar US$ 60 juta yang akan dibagikan untuk 2.616.500.000 lembar saham. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahun (RUPST) BSSR pada Rabu (24/5/2023).
Nilai dividen per saham sebesar US$ 0,023 atau setara dengan Rp 341,4 per lembar saham. Dividen itu akan dibayarkan kepada Pemegang Saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 7 Juni 2023 (Recording Date). Pembagian nilai dividen itu diambil dari penjualan BSSR yang mencapai US$ 1,03 miliar, naik 48,84% dibandingkan tahun 2021 sebesar US$ 691,37 juta.
Sementara, volume penjualan batubara perusahaan tercatat meningkat 9,44% secara YoY. Hal itu membuat BSSR mencatatkan laba tahun berjalan senilai US$ 239,9 juta di tahun 2022, naik 16,93% YoY dibandingkan akhir tahun 2021 yang tercatat US$ 205,16 juta. (red)