StockReview.id – PT Atlas Resources Tbk (ARII) menargetkan nilai ekspor ke pasar Asia sepanjang tahun 2023 mencapai 3,28 juta ton, sedangkan penjualan batubara ke pasar dalam negeri mencapai 1,09 juta ton.
Presiden Direktur ARII, Andre Abdi menjelaskan, Kementerian ESDM memberikan kuota ekspor batubara indonesia sebesar 518 juta ton pada tahun 2023, naik 4,2 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 497 juta ton.
“Kebijakan ini menjadi sebuah peluang besar bagi ARII untuk meningkatkan produksi, penjualan, dan pendapatan Perseroan,” papar dia dalam paparan publik di Jakarta.
Ia melanjutkan, harga batu bara diperkirakan naik secara bertahap sampai kuartal 2023 pada saat memasuki musim dingin di level rata-rata USD 70-80/ton (ICI4).
“Peningkatan harga juga kami harapkan akan diikuti dengan kenaikan permintaan batubara sebesar 30 persen per tahun untuk 3 tahun kedepan,” imbuh dia.
Untuk itu, kata dia, perseroan akan melakukan peningkatan kualitas Hauling Road dengan menggunakan teknologi geocell dan geotextile untuk meningkatkan kapasitas pengiriman batubara dari lokasi tambang ke Pelabuhan.
Selain itu, jelas dia, perseroan akan menggunakan Fly Ash & Bottom Ash dari sisa pembakaran PLTU DSSP Sumsel 5 yang mampu menekan biaya hingga 50 persen dibanding menggunakan batu split.
“Kami menargetkan volume Fly Ash & Bottom Ash yang akan diaplikasikan di tahun 2023 sebesar 100.000 Ton (KM 60 – KM 130),” papar dia.
Mengenai kemungkinan perluasan pasar ke wilayah Ibu Kota Negara (IKN), Iwan menjelaskan tentu IKN memiliki kebutuhan gas yang cukup tinggi. Oleh karena itu SBMA dapat menyediakan produk gas di sana, termasuk sebagai salah satu pemasok utama bagi proyek konstruksi di kilang Pertamina.